Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Yuk, Bikin Kue Mento, Kudapan Tradisional Lezat, Teman Secangkir Teh Manis

6 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 7 Februari 2022   20:30 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Mento, kudapan tradisional yang lezat, teman minum secangkir teh manis. | Foto: Wahyu Sapta.

Pernah merasakan Kue Mento? Lezat sekali loh rasanya. Manis gurih, terasa nyaman saat menikmatinya. Saya sendiri jarang menyantapnya. Hanya ketika acara tertentu saja bisa merasakannya, karena jarang saya temui di Semarang.

Kemarin ketika saya berkunjung ke Magelang, saya disuguhi Kue Mento. Lalu ingatan saya melayang pada masa lampau. Konon kue ini adalah kudapan mewah untuk keluarga kerajaan. Mungkin karena salah satu bahannya memakai daging ayam, kali ya? Eh, jadi berasa seperti keluarga kerajaan, nih. Hehehe...

Pada masa lampau, masyarakat Indonesia ketika menyajikan kudapan untuk hidangan sehari-hari, memakai bahan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Biasanya adalah hasil bumi. Seperti beras, jagung, sagu, kacang, kelapa, dan masih banyak lagi. Mereka menanamnya, untuk dinikmati sendiri.

Nah, Kue Mento ini adalah salah satu kue tradisional warisan kuliner Indonesia. Terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan tepung beras, kemudian dibuat dadar dan diisi dengan daging ayam cincang. 

Kue Mento adalah salah satu kudapan warisan kuliner Indonesia. | Foto: Wahyu Sapta.
Kue Mento adalah salah satu kudapan warisan kuliner Indonesia. | Foto: Wahyu Sapta.

Setelah itu dilipat seperti risoles kemudian disiram dengan santan kental dan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Bahannya mudah dicari dari lingkungan sekitar.

Karena di Semarang tempat tinggal saya jarang ada Kue Mento, maka saya kepingin membuatnya sendiri dan hasilnya ternyata lezat. Cara membuatnya mudah. Hanya sedikit ribet karena harus membungkusnya satu persatu dengan daun pisang.

Anggap saja saat membuatnya seperti bermain pasaran ketika masih kecil. Dulu waktu saya kecil sering bermain pasaran. Kadang bermain dengan teman, kadang bermain sendiri. Nah, saat bermain sendiri, saya sering ngobrol dengan diri sendiri sambil mengarang cerita khayalan di halaman belakang. 

Alih-alih, ibu saya sering kehilangan pisaunya karena lupa mengembalikannya ke dapur. 

Ibu sering menggerutu, "Iki pesone ning endi? Kok mesti ilang?" Hahaha... Lalu pelan-pelan saya mengambil pisau, kemudian mengembalikannya ke tempat semula. Hehehe...

Nah, kembali ke Kue Mento nih, yuk kita bikin bareng-bareng. Persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya, ya. Jangan lupa daun pisang dan lidi untuk membungkus Kue Mento, ya.

Persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya. Jangan lupa daun pisang dan lidi untuk membungkusnya, ya. | Foto: Wahyu Sapta.
Persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya. Jangan lupa daun pisang dan lidi untuk membungkusnya, ya. | Foto: Wahyu Sapta.

Markimas, mari kita masak!

Kue Mento

Bahan-bahan dan bumbunya:

Bahan Kulit:

  • 200 gram tepung terigu protein sedang 
  • 50 gram tepung beras 
  • 1 butir telur 
  • 1/2 sendok teh garam 
  • 300 ml air 
  • 1 sendok makan minyak goreng 

Bahan Isi:

  • 200 gram daging ayam giling 
  • 1 cm lengkuas, dimemarkan
  • 3 lembar daun jeruk, dibuang tulang daunnya
  • 1 sendok teh garam 
  • 1/4 sendok teh merica bubuk 
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk 
  • 1 1/2 sendok teh gula pasir 
  • 150 ml santan (campuran 40 ml santan instan+air)
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis 

Bumbu Halus untuk isian:

  • 3 butir bawang merah 
  • 2 siung bawang putih 
  • 2 butir kemiri

Cara memasak isian ayam step by step. | Foto: Wahyu Sapta.
Cara memasak isian ayam step by step. | Foto: Wahyu Sapta.

Bahan Saus Santan:

  • 250 ml santan kental (campuran 80 ml santan instan+air)
  • 2 lembar daun pandan ikat simpul
  • 1 sendok teh garam 
  • 1 sendok teh tepung beras dilarutkan air 10 ml

Cara membuat saus santan. | Foto: Wahyu Sapta.
Cara membuat saus santan. | Foto: Wahyu Sapta.

Cara membuat:

  1. Bahan Isi: tumis bumbu halus, lengkuas, daun jeruk sampai harum. Masukkan daging ayam giling, aduk sampai daging berubah warna. Tambahkan garam, merica bubuk, ketumbar, dan gula pasir. Tuang santan. Masak sambil diaduk hingga matang dan air meresap pada daging ayam. Setelah matang, kemudian sisihkan.
  2. Bahan Saus Santan: rebus santan, daun pandan, dan garam di atas api kecil hingga mendidih. Tambahkan tepung beras yang sudah dilarutkan dengan air. Aduk  sampai mendidih dan meletup-letup. Angkat, sisihkan.
  3. Bahan Kulit: campur bahan tepung terigu, tepung beras, telur, garam, air, dan minyak goreng, aduk merata hingga tidak ada tepung yang menggerindil. Jika perlu disaring. 
  4. Buat dadar tipis di wajan datar diameter 12 cm, hingga adonan habis.
  5. Ambil selembar kulit. Beri isi, lipat seperti risoles. Letakkan di daun pisang. Siram dengan 2 sendok makan saus santan. Bungkus tum, semat dengan lidi. 
  6. Kukus Mento di atas api sedang kurang lebih 30 menit sampai matang.
  7. Potong ujung bungkus daun Kue Mento agar rapi saat disajikan.
  8. Sajikan Kue Mento selagi hangat bersama secangkir teh manis.

Cara membuat Kue Mento step by step. | Foto: Wahyu Sapta.
Cara membuat Kue Mento step by step. | Foto: Wahyu Sapta.

Bungkus tum kue mento dengan daun pisang dan disemat dengan lidi, kemudian kukus kurleb 30 menit. | Foto: Wahyu Sapta.
Bungkus tum kue mento dengan daun pisang dan disemat dengan lidi, kemudian kukus kurleb 30 menit. | Foto: Wahyu Sapta.

Nah, gimana? Mudah, bukan? Sedikit ribet memang. Tapi melihat hasilnya, bakalan lupa deh ribetnya. Yang terbayang adalah kelezatannya.

Kue mento siap disantap. | Foto: Wahyu Sapta.
Kue mento siap disantap. | Foto: Wahyu Sapta.

Rasa Kue Mento mewah, gurih, manis, sedap aroma daun. Rasanya mirip nagasari, tetapi isiannya memakai tumisan ayam giling. Pas mantap. Cobain, deh. 

Sajikan hangat Kue Mento sebagai teman secangkir teh manis. | Foto: Wahyu Sapta.
Sajikan hangat Kue Mento sebagai teman secangkir teh manis. | Foto: Wahyu Sapta.

Dengan memasak ulang kudapan ini, berarti pula menjaga warisan leluhur kudapan tradisional Indonesia, agar tetap ada dari waktu ke waktu hingga ke anak cucu kelak. 

Jadi, selamat mencoba, ya!

Semarang, 6 Februari 2022.

Salam,

Wahyu Sapta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun