Sebenarnya nama Inces dulunya adalah Putri Tunggal. Kucingku yang memiliki banyak saudara. Tetapi saudaranya semua mati, karena sakit ketika masih kecil. Hanya ia yang mampu bertahan, sehingga kuberi nama Putri Tunggal.Â
Seiring dengan waktu, karena terlalu panjang jika dipanggil dan tidak pernah nengok, maka namanya berganti dengan Inces. Rupanya ia suka dengan nama itu. Resmilah ia bernama Inces, pemberian nama dari Lia anak perempuanku.Â
Inces memang sangat dimanja oleh Lia. Dari kecil sering diajak bermain, hingga tidur bareng saat malam hari. Sebenarnya sudah kumarahi, karena tidak baik terlalu dekat dengan kucing, apalagi Lia adalah anak gadis.Â
Ya, aku sedikit lega, karena akhirnya Inces semakin besar dan tidak lagi tidur dengan Lia, melainkan tidur di luar. Ada bantal kecil yang ada di teras, tempat biasa ia tidur pulas saat malam hari.Â
Tetapi hal itu tidak mengurangi manjanya. Ia merasa disayang, karena memang semua sayang padanya.Â
Aku memiliki banyak kucing bukan hanya Inces. Ada Emak, kucing paling tua dan produktif, tapi anaknya sekarang tinggal dua. Iyeng si jagoan yang sekarang sudah menghilang, mungkin sudah mati di tempat lain, tapi tidak pamit padaku.Â