Lebaran sebentar lagi. Meskipun tahun ini masih prihatin karena belum bisa mudik dan berkumpul dengan keluarga besar, tapi kekhusyukan dalam menyambut lebaran tidak boleh berkurang.Â
Merayakan kemenangan setelah satu bulan lamanya kita berpuasa. Selama bulan Ramadan, kita harus menahan hawa nafsu dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Mencari pahala di bulan suci ramadan, dimana pada bulan tersebut, sesuai janji Allah Azza Wa Jalla, pahala menjadi berlipat ganda.Â
Untuk itu, di hari Raya Idul Fitri, tetap kita sambut dengan suasana ceria dalam merayakan kemenangan, karena telah berhasil melewati ujian dari Allah SWT dengan berpuasa, menahan hawa nafsu, berlomba-lomba dalam kebaikan selama satu bulan penuh di Ramadan lalu.Â
Dalam kondisi pandemi saat ini, merupakan hal tersulit bagi kita dalam menyambut hari lebaran. Harus bisa menyesuaikan kondisi, karena belum bisa merayakan dengan suka cita. Padahal kan lebaran itu identik dengan bersuka cita, berkumpul, makan bersama, untuk saling bermaaf-maafan.
Berkumpul adalah hal yang sangat tidak dianjurkan di masa sekarang, karena bisa memicu pandemi kembali merebak. Kan ngeri.
Penularan Covid-19 akan sangat cepat jika kita berkerumun, saling bersentuhan, berdekatan, kontak langsung satu sama lainnya. Padahal lebaran itu pastinya berkerumun, bertemu dengan saudara, kerabat, teman.Â
Untuk menghindarinya, lebih baik tidak ada pertemuan dengan cara tidak mudik atau di rumah saja. Sementara tidak usah bertemu dahulu dengan keluarga besar, saudara dan kerabat. Meskipun pastinya sangat sedih, ya. Huhuhu...
Nah, sebagai seorang ibu, ada cara untuk membuat suasana ceria dan tidak sedih di rumah, dan bisa membuat bahagia keluarga dalam menyambut lebaran.Â
Meskipun di rumah saja, masih bisa merayakan lebaran bersama keluarga inti dengan suka cita. Caranya adalah memasak sajian menu lebaran, seperti ketika berkumpul di rumah Eyang.
So, saya melakukannya dengan penuh cinta dan tulus ikhlas untuk mereka.
Menu lebaran yang ikonik dan wajib ada di keluarga saya, adalah lontong opor dan rendang daging sapi. Memasak rendang dan opor itu membutuhkan waktu yang lumayan lama. Butuh persiapan. Bahkan rendang membutukan waktu memasak hampir tiga jam lamanya agar matang sempurna dan berminyak.Â
Demi sajian menu lebaran untuk keluarga tercinta, meskipun sedikit lebih rumit dan lama, apapun jika dilakukan dengan senang hati, pasti hasilnya memuaskan. Sesuai dengan tingkat kesulitannya, memasak rendang akan menyenangkan dengan melihat hasil akhirnya.
Memasak itu ibarat membuat sebuah karya seni. Membutuhkan proses, menggali daya kreativitas, agar menghasilkan masakan yang wow dan sempurna. Bercita rasa sedap dan bisa disenangi keluarga. Puas rasanya. Nah, seperti membuat karya seni lainnya, kan?
Seperti hari ini, saya sudah mempersiapkan masakan lebaran, agar nanti tidak terburu-buru dan lebih santai. Sajian ini mulai dari belanja, mempersiapkan bahan dan bumbunya, saya persiapkan di hari yang sama, dua hari menjelang lebaran.Â
Meskipun belum bisa mencicip cita rasanya karena masih berpuasa, tetapi saya bisa memperkirakan dari aromanya. Nanti setelah berbuka puasa, baru deh saya mencicipnya.
Bolehlah saya berbagi resep di sini, ya. Dua resep menu favorit saat lebaran di keluarga saya.Â
Yuk, markimas! Mari kita masak!Â
Mencoba resep opor ayam dan rendang daging sapi. Pertama, persiapkan bahan dan bumbunya, ya. Biar nggak ada yang ketinggalan dan kelupaan, juga mempermudah dalam memasak.
Bahan yang dibutuhkan:
- 1 kg ayam pedaging yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera
- 1 liter santan dengan kekentalan sedang
Bumbu yang dibutuhan:Â
- 5 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1 sendok teh merica bubuk
- 2 cm lengkuas
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 5 buah kemiri
- garam, kaldu bubuk, gula pasir, masing-masing secukupnya
- 1 batang serai besar digeprek
- 5 lembar daun salam
- 5 lembar daun jeruk purut
Cara memasaknya:
- Haluskan/blender semua bumbu, kecuali serai, daun salam, dan daun jeruk purut. Taruh dalam panci, kemudian campur bumbu bersama santan.
- Masukkan ayam ke dalam campuran santan tersebut, masukkan bumbu yang tidak dihaluskan lainnya, kemudian jerang di atas kompor.Â
- Aduk-aduk agar tercampur rata antara ayam dan bumbunya. Biarkan mendidih.
- Aduk kembali agar santan tidak pecah. Masak hingga ayam matang dan bumbu meresap.
- Setelah matang, matikan kompor.
- Biarkan dingin, masukkan masakan dalam sebuah wadah, kemudian masukkan lemari es. Nanti setelah hari H, hangatkan kembali dan sajikan dalam wadah saji.
- Opor ayam siap disajikan untuk menu lebaran.
Bahan yang dibutuhkan:
- 1 kg daging sapi tanpa lemak iris kecil atau sesuai selera
- 500 ml santan kental dan 1000 ml santan encer dari dua butir kelapa
- 8 siung bawang merah
- 8 siung bawang putih
- 4 cm jahe
- 4 cm lengkuas
- 1 buah serai besar sedang
- 1/4 kg cabai merah atau sesuai selera
- garam secukupnya
- 5 lembar daun jeruk purut
- 2 lembar daun kunyit ditali simpul
- Haluskan memakai blender semua bumbu kecuali daun jeruk dan daun kunyit. Masukkan dalam wajan bersama dagingnya. Masukkan pula daun jeruk, daun kunyit dan santan encer.Â
- Biarkan mendidih sambil beberapa kali di aduk bolak-balik. Tujuannya agar masakan tidak gosong.
- Lakukan hingga air menyusut. Masukkan santan kental. Jangan lupa, tetap terus sambil diaduk agar tidak gosong.
- Biarkan daging empuk, hingga menyusut airnya dan kuahnya berminyak.
- Matikan kompor. Biarkan rendang menjadi dingin.
- Persiapkan wadah, simpan terlebih dahulu rendang dalam wadah, simpan dalam lemari es. Nanti ketika hari H, sajikan rendang untuk sajian menu lebaran.
- Selamat mencoba, ya.
Hem, bau masakan ini harum. Pengin segera mencicip dan menyantapnya! Eh, masih dua hari lagi, ya. Untuk lebaran. Hehehe...
Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.Â
Salam hangat dari saya,
Semarang, 11 Mei 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H