So, let's do it!
Pertama, seperti biasa, persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya ya, agar mempermudah dalam memasak.
Oh, ya. Meskipun lagi puasa, tetap semangat, ya. Menyajikan sajian untuk keluarga tercinta, membutuhkan sentuhan kasih dan sayang. Membuatnya juga harus penuh keikhlasan. Yakin deh, nanti hasilnya lebih lezat dan masuk di hati mereka. Bahagia yang didapat. Berkah. Aamiin...
Markimas! Mari kita masak!
Bahan yang diperlukan:
- 1 kg daging ayam yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil
- 1 liter air
- 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu yang digunakan:
- 8 siung bawang putih digeprek
- 1 rimpang jahe besar sedang digeprek
- 3 sendok makan tauco
- 3 sendok makan kecap manis (atau sesuai selera)
- 1 sendok teh merica bubuk
- Garam, gula pasir, bubuk kaldu, secukupnya sesuai selera
- 7 buah cabai rawit pedas atau sesuai selera (biarkan utuh)
Bahan taburan:
- Daun bawang diiris secukupnya
- Bawang putih goreng secukupnya
- 1 butir jeruk nipis yang diirisÂ
- Seledri yang diiris secukupnya
Cara Membuatnya:
- Tumis bawang putih, jahe, hingga berbau harum. Masukkan bumbu lainnya, garam, merica halus, gula pasir, kaldu bubuk, sambil diaduk-aduk ke dalam penggorengan atau wajan.
- Masukkan kecap, tauco, aduk merata. Kemudian masukkan daging ayam yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong. Aduk-aduk kembali. Biarkan sebentar, hingga ayam berubah warna menjadi lebih putih. Selanjutnya masukkan air.
- Pindahkan masakan ke dalam panci. Didihkan, kemudian tutup. Biarkan ayam matang merata dan bumbu meresap ke dalam daging. Karena saya memakai ayam pedaging, maka lebih cepat matang jika dibanding dengan ayam kampung. Kurang lebih 20 menit.
- Buka tutup panci. Masukkan cabai merah pedas utuh dan daun bawang. Biarkan mendidih kembali. Matikan kompor.
- Siapkan wadah saji.Â
- Taruh Ayam Kuah Tauco dalam wadah saji. Taburi dengan daun bawang, seledri iris, dan bawang putih goreng.
- Ayam Kuah Tauco siap disajikan.
Eit, tapi saya masih puasa. Jadi belum bisa mencicipnya. Dari baunya, saya sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya. Lagipula pernah juga memasaknya. Nanti jika sudah berbuka, masakan boleh dicicip ya, apakah kurang garam atau tidak.