Pagi Bersama Bunga
Pagi bersama bunga dan sisa-sisa hujan semalam.
Adakah embun yang mengintai, lalu ia membisikkan: apa kabarmu hari ini, cinta?
Pagi Bersama Hujan
Hujan adalah kenangan. Saat meramu pahit manisnya kopi dan cinta, dalam satu cangkir bermotif bunga di sela haru pagi hari.Â
Tereja namamu di sana, kekasih.
Pagi Bersama Rinai
Rinai datang sejak kemarin sore, membasahi semuanya. Ia sedang berpesta pora mengunjungi bumi dengan derasnya.Â
Adakah salam semangat untukku pagi ini?
Pagi Bersama Diriku
Pernah aku katakan padamu, bahwa pagi akan menjadikanmu lebih rupawan. Semburat cerah wajahmu pancarkan indah tersentuhnya.
Hei, diriku! Nikmati pagimu. Hirup ia sepuasmu. Cerahkan harimu, lalu katakan: ini aku, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tak ada yang lebih indah, saat bergumul dengan pagi hari.
Pagi Bersama Kamu
Hei, pagi ini weekend, bukan? Mengapa masih berkutat dengan laptop dan laporan-laporan?
Ayolah! Kita bergegas, menikmati semilir perbukitan, hanya berdua.
Tanpa bising juga berisik.
Semarang, 17 Oktober 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H