Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar Solidaritas Antarteman dari Film "5 cm"

9 Mei 2020   20:22 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:38 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini menceritakan tentang 5 anak muda yang sudah bersahabat 10 tahun lamanya. Masing-masing sudah hafal tentang kebiasaan dan karakter dari mereka. Tak pernah satu malam mingguan pun yang terlewatkan untuk tidak nongkrong bersama. Mereka selalu bersama dalam setiap kesempatan.

Kelima anak muda itu adalah Genta, Arial, Zafran, Riani, dan Ian. Masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Empat cowok dan satu cewek. Salah satu cowok dari mereka mencintai satu-satunya cewek dari kelompok pertemanan itu. Tapi tak pernah jadian, karena masing-masing ragu. Bahkan pula Zafran mencintai Arinda adik dari Arial. Dan ini akan terungkap kelanjutannya di akhir film.

Persahabat itu, berada dalam suka dan duka. Hingga pada titik dimana mereka sangat jenuh.

Lalu pada suatu hari, kelima sahabat ini memutuskan untuk berpisah selama tiga bulan, setelah sebelumnya belum pernah berpisah.

"Mungkin sebaiknya kita tidak ketemuan dulu." kata Genta.

"Kita keluar dari zona nyamannya kita."

Lalu mereka mengatakan bagaimana jika selama tiga bulan tidak bertemu, nggak boleh telpon, nggak boleh sms. Tiga bulan lamanya mereka memendam rindu.

Banyak kejadian yang terjadi selama mereka berpisah. Tentu saja mereka harus jalani sendiri, karena sudah ada kesepakatan untuk tidak saling bertemu, telpon, bahkan sms.

Kejadian itu telah mengubah mereka masing-masing, yang selama rentang tiga bulan menjalani kehidupan sendiri-sendiri. Genta sukses dalam bisnisnya. Zafran jago berpuisi dan sukses bermusik dengan bandnya. Arial sukses menggaet wanita yang membuatnya gemetaran. Ian berhasil dengan sidang skripsi. Sedang Riani satu-satunya cewek dari berlima, sukses dalam nilai akademiknya.

Tiga bulan berlalu, tibalah saatnya bertemu.

Genta mengajak untuk bertemu di sebuah stasiun kereta pada tanggal 14 Agustus untuk menuju ke suatu tempat. Sebuah impian dengan penuh tantangan.

Mereka berlima merayakan pertemuan itu dengan melakukan perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan Sang Saka Merah Putih ke puncak Mahameru di Gunung Semeru tanggal 17 Agustus.

"Petualangan dimulai!" kata Arial.

Banyak tantangan saat dalam pendakian. Rintangan terjal harus dilalui. Ketika mendaki, batu-batuan luruh ke bawah. Berjatuhan mengenai mereka berlima. Ternyata Arinda adik dari Arial ikut serta. masing-masing terluka karena terkena bebatuan.

Kejadian demi kejadian menyatukan mereka. Persahabatan yang terjalin selama ini, mampu menyatukan mereka dan kompak. Rasa solidaritas antar teman pun menguak. Saling menyemangati satu dengan lainnya. Bahwa sesuatu yang akan diraih tersebut berada di 5 cm depan dahi.

Banyak cerita-cerita yang bisa di lihat di film 5 cm. Bahkan di sini diceritakan pula, sebuah perjodohan tak akan lari kemana.

Dari film tersebut, kita dapat petik suatu pelajarannya. Sebuah rasa solidaritas antar teman. Solidaritas adalah sebuah perasaan senasib seperjuangan. Sifat satu rasa yang dimiliki antar teman menjadikan rasa empati untuk memiliki perasaan setia kawan.

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan manusia lainnya. Sebuah rasa solidaritas diperlukan saling memberikan empati demi kepentingan bersama. Saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, agar bisa hidup di lingkungannya dengan nyaman.

Di film 5 cm ini menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi antar teman. Pada saat pendakian, dibutuhkan kerjasama dan rasa empati, senasib sepenanggungan, untuk meriah suatu impian bersama. Dan ketika keberhasilan itu tampak di depan, maka itu adalah milik bersama.

Kesuksesan atas kerja tim karena solidaritas yang tinggi,  patut diacungi jempol.

Semarang, 9 Mei 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun