Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersedekah Itu Kebutuhan

8 Mei 2020   21:59 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:49 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersedekah itu kebutuhan. Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. | Foto: Wahyu Sapta.

Hari ini bulan ramadan memasuki hari ke-15. Sungguh tidak terasa, waktu demikian cepat berlalu. Luthfi sibuk membungkus bingkisan. Hanya sederhana. Yang paling utama, bingkisan itu bisa bermanfaat untuk orang lain. Banyak orang di luar sana yang membutuhkan bantuan. Hidup mereka tak lebih beruntung dari kehidupan Luthfi.

Dibantu kakaknya, sambil bercanda. Ada keceriaan di wajah mereka. Bingkisan yang hanya beberapa akan dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Ia yakin akan memberi manfaat.

Alhamdulillah, pada bulan ini ada sedikit rezeki yang berlebih, sehingga bisa menyisihkan untuk dibagikan kepada yang berhak.

Seperti diketahui bahwa sebagian harta adalah milik fakir miskin. Kita tidak berhak untuk memakainya dan harus mengembalikan kepada yang berhak. Mengapa harus bersedekah? 

Karena sedekah akan membersihkan harta. 

Luthfi menyadarinya.

"Jika ingin hidup dengan keberkahan, maka bersedekahlah." kata guru ngajinya.

Bersedekah itu tidak akan mengurangi harta. Bahkan tanpa kita sadari akan mendapat ganti yang berlipat ganda dari Allah SWT sesuai dengan janji-Nya.

Bersedekah juga tidak harus menunggu kaya. Kapan lagi akan bersedekah jika harus menunggu kaya?

Sesungguhnya bersedekah itu kebutuhan setiap orang. Orang yang bersedekah akan membutuhkan orang yang disedekahi. Bukan sebaliknya. Mengapa demikian? 

Setiap orang, pasti menginginkan hidup di dunia yang barokah. Jika sakit, maka ia ingin sembuh. Dengan cara bersedekah, atas izin Allah maka penyakit itu akan sembuh. 

Dengan bersedekah, juga bisa terhindar dari segala musibah di dunia dan alam barzah. Kita akan mendapatkan kiriman pahala terus menerus. Kelak di akhirat selamat dari api neraka dan mempunyai timbangan amal saleh yang berat. 

Maka jika ingin hidup yang lebih barokah, bersedekahlah! Apalagi di bulan suci ramadan, segala perbuatan baik akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Termasuk sedekah.

Sedekah sendiri bertujuan untuk mensucikan harta, membantu sesama, dan bekal pahala di akhirat kelak. Bersedekah berarti berbagi atau meringankan beban orang lain. 

Bersedekah sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan bersedekah, hubungan bersosial bisa menjadi lebih baik. Bersedekah juga menjauhkan diri dari sikap sombong dan angkuh. Keutamaan bersedekah, adalah mendapatkan pahala di sisi Allah Ta'ala.

Harta toh tidak akan dibawa mati. Setidaknya sewaktu kita hidup, harta akan lebih bermanfaat. Baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

"Ya Allah, hubungkanlah hamba dengan orang-orang yang benar-benar membutuhkannya," pinta Luthfi dalam hati kepada Allah Yang Maha Memberi.

Siang yang terik tak menyurutkan keinginan Luthfi untuk berkeliling mencari penerima sedekah yang berhak. Bukan sebaliknya. Ia membutuhkan penerima sedekah, agar mau menerima sedekahnya.

Kondisi sekarang yang baru musim pandemi, efeknya melebar. Banyak orang yang terkena dampaknya. Pemutusan hubungan kerja dimana-mana. Pengangguran bertambah. 

Banyak penjual makanan yang sepi, karena aturan PSBB. Penghasilan berkurang, akibatnya kebutuhan sehari-hari tidak bisa terpenuhi. Kehidupan menjadi lebih sedikit sulit. 

Tukang becak yang semakin berkurang penumpangnya. Sedangkan ia tidak memiliki keahlian apa-apa selain menarik becak. Ia hanya bisa menunggu dengan kepasrahan. Usahanya sudah maksimal, karena berpindah-pindah tempat untuk mencari penumpang yang bisa membuat pundi-pundi kantongnya terisi.

Siapa lagi yang akan membantu mereka yang kekurangan? Pastinya orang terdekat yang lebih mampu.

Orang yang lebih mampu tidak boleh menutup mata terhadap sekitar. Ia harus membantu kekurangan itu. Hidupnya tidak akan berkah, jika di lingkungan sekitarnya masih ada orang miskin yang membutuhkan uluran tangan darinya.

Luthfi menemui mereka. 

Penerima sedekah yang berhak, menyambut sukacita. Ada rona bahagia yang terpancar di wajah mereka. Senyum pun menjelma. | Foto: Wahyu Sapta.
Penerima sedekah yang berhak, menyambut sukacita. Ada rona bahagia yang terpancar di wajah mereka. Senyum pun menjelma. | Foto: Wahyu Sapta.
Penerima sedekah yang berhak, menyambut sukacita. Ada rona bahagia yang terpancar di wajah mereka. Senyum pun menjelma. Hal yang sangat istimewa baginya. Tak bisa ia dapatkan jika ia tak melakukan apa-apa. Dengan sedekah, hal istimewa ia dapatkan.

Kebahagiaan menular pada Luthfi. Ia bahagia karena sedekah yang ia berikan menemui sasaran yang tepat. Bahagia terhubung dan saling menular.

Ketika pemberi sedekah mendatangkan kebahagiaan kepada penerima sedekah. Maka sang pemberi akan bahagia melihat kebahagiaan itu.

Ekspresi kebahagiaan tampak tanpa nada pura-pura. Yaitu sesuatu yang membahagiakan, ketika bisa memberi kebahagiaan kepada orang lain. 

Nah, sudahkah anda bersedekah hari ini? Luthfi sudah.

Semarang, 8 Mei 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun