Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nasi Goreng Cinta

25 Maret 2020   17:56 Diperbarui: 25 Maret 2020   18:04 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu dengan semangat empat lima Bunda ke dapur. 

"Duh, lagi-lagi dapur melulu." keluhnya. "Eh, tapi nggak papa deh, mereka kan suka nasi goreng. Kali ini pakai cabai yang diambil dari kebun sendiri. Pasti lebih enak. Apa sih yang tidak buat mereka," batin Bunda. 

Diambilnya ulegan. Meski tidak begitu pintar menguleg, tapi sukses juga. Bumbunya hanya cabai, bawang merah, bawang putih, garam, dan terasi. Oh ya. Ada satu lagi. Memakai bumbu rahasia. Criiiing... bumbu cinta! 

Sreng... sreng... sreng... 

Taraaa... 

Nasi Goreng Cinta siap disantap! Nasi goreng telah tersaji di piring besar dan ada di meja makan. 

"Buuun... bau apa ini? Kok enak banget? Nasgor, ya?" seru Adik dari ruang tengah. Ia memang penggemar berat nasi goreng nomor dua. Yang nomor satu adalah Ayah. Bunda sendiri tidak begitu suka. Hanya suka memasaknya saja. Dan akan bahagia apabila masakannya tandas. 

Lalu adik ke meja makan. Tapi adik malah cekikikan. 

"Apa sih, dik? Kok malah ketawa?" 

"Gitu ya, Bun. Bentuknya love. Sudah difoto belum, Bun?" 

Adik cekikikan karena Bunda menyajikan nasi goreng berbentuk love di piring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun