Katanya, tekstur dagingnya mirip bebek yang memiliki serat, tapi lebih lunak dan lembut saat dikunyah. Dengan tekstur tersebut, maka daging blengong cocok untuk diolah menjadi sate. Konon katanya juga, jika disate rasanya mirip daging kambing. Oh ya?Â
Kami kemudian menuju ke daerah Jalan Sawo, Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Di sana banyak yang menjual Sate Blengong. Ada Sate Blengong Pak Nanang, Pak Yanto, Pak Diryono dan yang lainnya. Makanan ini sudah lama ada, dan di Jalan Sawo ini pusatnya.Â
Tapi, eh, saat melintas di lokasi yang masih sama di Jalan Sawo agak ke pinggir, ada warung yang sudah buka menjajakan Kupat Blengong dan Sate Blengong juga. Warungnya Mba Rum. Kamipun mampir. Dan lagi-lagi harus kecewa, ternyata mereka belum siap dengan bahannya, karena makanan masih dalam perjalanan. Minuman saja yang sudah tersedia.Â
Lalu kami menuju kendaraan untuk segera berlalu. Dan aha! Sebelum sempat masuk mobil, Ibu penjual datang dengan naik sepeda motor membawa bahan sajian makanannya.Â
Memang, ya, kalau sudah rezeki, pasti akan berjodoh! Lalu kami kembali dan duduk di tempat lesehan. Ternyata, bukan kami saja yang sabar menunggu warung buka. Ada serombongan beberapa orang, yang juga sudah menunggu warung buka. Bahkan mereka sudah ada sebelum kami datang. Wah, saya jadi tambah kepo nih.
Sate Blengong yang dibakar belum ada, karena tungku pembakaran belum siap. Yang ada Kupat Blengong. Ya, ya. Tak apalah. Saya juga ingin mecicipnya. Seperti apa rasanya. Pasti sedap, karena banyak yang rela menunggu untuk mencicipnya.Â
Bahkan menurut Ibu penjualnya, pernah ada pembeli yang khusus datang dari Semarang melewati jalan tol, hanya untuk menikmati Kupat Blengong ini. "Kayak saya dong, bu." kata saya dalam hati. Tuuiing...!Â
Lalu dengan cekatan, piring-piring telah terisi dengan Kupat Blengong. Ia terlihat membuat sambal cabai dicobek, lalu diberi kuah dan ditabur di atas kupat. Sambalnya segar. Langsung ulek. Kuahnya seperti opor, tetapi lebih kental oleh santan dan tepung maizena. Ada mie kuning dan tempe di dalamnya, tak banyak. Hanya sebagai pelengkap saja. Kemudian di beri toping kerupuk.Â