Beberapa kali saya kedatangan saudara, teman, atau kerabat ke rumah. Dan yang menyenangkan hati saya adalah, mereka membawa oleh-oleh. Saya tidak memintanya, tetapi mereka membawanya dengan suka hati. Saya pun menyambutnya dengan suka hati pula. Apalagi yang namanya oleh-oleh itu, pastinya: gratis! Hahaha...
Tentu saja bisa menambah ilmu khazanah cita rasa kuliner kudapan Indonesia bagi saya, karena oleh-oleh tersebut merupakan kuliner khas dari berbagai daerah di nusantara. Dari yang awalnya saya belum pernah merasakan, hingga yang pernah merasakan sebelumnya.
Saya mencoba membagikan bagaimana rasanya, siapa tahu bisa menjadi rekomendasi oleh-oleh ketika berkunjung di kota tersebut. Dengan merangkum 10 oleh-oleh yang pernah saya terima dari orang terkasih, yang sebenarnya tidak hanya sepuluh, melainkan lebih.
Mereka memberikannya dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Uhuks, merayu ya, agar suatu hari nanti, mereka akan membawakan oleh-olehnya kembali jika berkunjung. Ahihihi...
Nah, seperti apa ya kira-kira rasanya (menurut cita rasa saya)?
1. Krupuk Amplang Khas Samarinda
Merupakan krupuk ikan dengan bahan dasar tepung dan ikan. Bumbu-bumbu seperti bawang, garam dan lainnya, menambah cita rasa yang sedap. Rasanya gurih, manis, enak. Terasa ikannya!
Mungkin kalau tidak disetop makannya, bakalan tak terasa. Eh, ternyata menghabiskan banyak krupuk. Camilan ini bikin pahit kalau berhenti mengunyah... hahaha... alias susah berhenti.
2. Krupuk Kepiting Oleh-oleh Khas Balikpapan
Rasanya kres-kres. Antara asin, gurih dan manis berpadu di mulut. Tepungnya merupakan tepung terigu, sehingga cukup mengenyangkan. Tentu saja sedap, dan kadang membuat lupa diri saking enaknya.
3. Lapis Talas Original Khas Bogor
Kebetulan saya suka sekali dengan keju. Kue yang tak pelit keju untuk topingnya, tentu saja membuat saya bahagia. Rasa talas sebagai bahan dasar kue, menjadikan kue ini terasa membumi.
Karena bahan dasarnya dari hasil bumi Indonesia, meskipun berpadu dengan keju. Oh, no! Jika timbangan beranjak naik karena ketagihan, siapa yang disalahkan? Enak sih.
4. Kripik Pisang Kepok Khas Bandar Lampung
5. Almond Crispy Cheese Oleh-oleh Khas Surabaya
6. Apple Cookies dan Kripik Apel Khas Malang
Sedangkan kripik apelnya, merupakan buah apel yang digoreng garing, sehingga kriuk seperti krupuk. Rasa manisnya tetap ada dan rasa buah apelnya masih kentara.
7. Stik Teri Oleh-oleh Khas Rembang
Bahan dasarnya juga berbeda. Biasanya kudapan stik memiliki rasa bawang atau keju. Tetapi stik ini berbahan dasar ikan teri. Enak loh, ada sensasi yang berbeda di setiap cecapnya. Rasa ikan teri! Berasa di tepi pantai. Menghirup aroma laut. Hahaha... Sedap...
8. Egg Roll Berbagai Rasa Oleh-oleh Khas Cepu
Padahal kue ini merupakan produksi rumahan, oleh-oleh dari teman saya yang tinggal di Cepu. Cepu itu adalah kota kecamatan termasuk Kabupaten Blora. Kota minyak, dengan tambang minyaknya.
Sedangkan egg roll ini merupakan UKM Kota Cepu. Berbahan dasar telur dan tepung terigu. Kemudian adonan ini dicampur dengan bahan lainnya sesuai dengan rasa yang diinginkan. Dicetak dalam cetakan khusus, lalu digulung. Jadi deh. Hem, makanya dinamakan egg roll, ya. Telurnya berasa. Bentuknya digulung. Sedaplah pokoknya.
9. Bagea Kenari Oleh-oleh Khas Ternate Sulawesi
Saya pernah bertemu pohon kenari, dengan batang yang menjulang tinggi. Biji-bijian kecil yang jatuh ke tanah di sekitar pohon. Eh, ternyata biji tersebut bisa diolah menjadi kudapan yang sedap.
Kue ini terasa keras saat digigit, tetapi akan lumer ketika dicelup ke dalam teh atau kopi. Cocok menjadi teman santai saat sore hari. Kacang kenarinya berasa. Aroma bawang putih menguar saat di cecap dan gurih asin. Pokoknya beda deh dengan kue yang biasa. Asin dan beraroma bawang putih. Hem... Lezat!
10. Singkong Keju Oleh-oleh Khas Salatiga
Rasanya lezat. Singkongnya empuk, asin manis, bertabur keju yang melimpah dan susu kental manis di atasnya.
Entah bagaimana prosesnya, sehingga singkongnya empuk dan pulen. Mungkin bahan yang dipakai adalah singkong pilihan. Kenyang dan puas karena lezat.
Dan ini bonusnya ya...
Ini juga...
Juga ini...
Tentu saja, dengan tetap menjaga khas daerah. Persaingan antar mereka, menjadikan mereka lebih bereksplorasi menciptakan kuliner yang sedap dan lezat, sesuai dengan selera cita rasa pembeli.
Dari produksi rumahan, usaha mereka berkembang menjadi kuliner yang bisa membawa harum nama daerahnya. Patut diacungi jempol, ya!
Selamat berakhir pekan!
Salam kuliner,
Wahyu Sapta.
Semarang 15 Desember 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H