Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SRC Mendorong Toko Kelontong dan UKM Jadi Lebih Baik dengan Slogan Dekat Hemat Bersahabat

4 Desember 2019   06:08 Diperbarui: 4 Desember 2019   06:10 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SRC Susilowati, salah satu peserta Festival SRC Indonesia, yang memetik banyak keuntungan bergabung dengan SRC. (Dokpri).

Di era sekarang, segala sesuatu dipermudah. Masyarakat tidak dibikin pusing oleh segala macam urusan. Begitu pula dalam hal berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak toko yang bersaing memberikan layanan terbaiknya.

Dalam perkembangannya, ketika semakin banyak toko seperti minimarket, maka keberadaannya menggeser toko kelontong di sekitar rumah. Kesan toko kelontong yang tidak nyaman, kurang rapi, dan gelap, menjadikan orang lebih tertarik berbelanja di minimarket.

Apa itu SRC?

Pada hari Minggu, 24 November 2019 bertempat di Stadion Diponegoro Semarang, diselenggarakan Festival SRC Indonesia yang baru pertama kalinya digelar di kota lumpia ini. Bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Acara diawali dengan jalan santai yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Tiket masuk mengikuti jalan santai dengan menukarkan botol air mineral. Artinya bahwa acara festival ini peduli lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan botol plastik yang sudah tidak dipakai. Botol tersebut dikumpulkan untuk bisa didaur ulang.

Acara diawali dengan jalan santai, yang tiket pendaftarannya dengan menukarkan botol air mineral. Festival ini ikut peduli lingkungan. (Dokpri).
Acara diawali dengan jalan santai, yang tiket pendaftarannya dengan menukarkan botol air mineral. Festival ini ikut peduli lingkungan. (Dokpri).

Anthony Limantara selaku Manager Commercial Strategy SRC Jawa Tengah mengatakan, festival ini merupakan bentuk apresiasi kepada toko kelontong SRC terbaik di Jawa Tengah sekaligus untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai cara kerja SRC.

Anthony Limantara mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya Festival SRC Indonesia di Semarang adalah memberikan apresiasi kepada 3.700 SRC terbaik di Jawa Tengah. (Dokpri).
Anthony Limantara mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya Festival SRC Indonesia di Semarang adalah memberikan apresiasi kepada 3.700 SRC terbaik di Jawa Tengah. (Dokpri).

Festival SRC Indonesia, merupakan wujud nyata dari visi SRC yaitu menjadi Indonesia yang lebih baik, dengan mendukung usaha kecil menengah agar terus berkembang dan memberi dampak positif kepada pengusaha UKM dan masyarakat sekitarnya.

Sedang SRC sendiri adalah sebuah wadah yang memiliki paguyuban, yang terdiri dari toko-toko kelontong seluruh Indonesia. Dari Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Pontianak, Makasar, Manado.

SRC membina toko kelontong, toko retail dan UKM agar menjadi lebih baik. Mampu bersaing dengan toko lainnya. Sebuah toko yang terlindungi, karena itu, mereka sangat terbantu dengan adanya SRC. Toko menjadi lebih tertata rapi, bersih, dan terang, sehingga menarik pembeli untuk berbelanja. Dan mampu bersaing dengan toko lainnya.

SRC memilikil slogan Dekat, Hemat, Bersahabat. Dekat artinya, masyarakat diajak untuk berbelanja di sekitar rumah. Mereka bisa menemukan SRC di lingkungan sekitarnya. Sedangkan Hemat artinya masyarakat bisa berbelanja dengan harga terjangkau, ramah di kantong. Bersahabat artinya SRC menjadi tempat untuk membangun kebersamaan pembeli dengan pemilik toko yang ramah pelayanannya, bersahabat, sejalan dengan konsep toko kelontong masa kini yang dijunjung SRC.

Di Jawa Tengah sendiri, peluncuran SRC pertama kalinya tahun 2018 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Dra. Emma Rachmawati, M.Hum. mengatakan, mengapa tertarik dan mau bekerjasama dengan SRC dalam membina toko retail dan UKM dalam dua tahun ini, karena SRC mengkampanyekan berbelanja di sekitar rumah atau tetangga.

SRC juga melakukan pendampingan, pembinaan, agar toko mereka menjadi lebih baik. Bagaimana cara penataan toko, strategi penjualan, agar toko menarik pembeli. Toko tidak dibatasi dalam isian penjualan. Menjual apapun diperbolehkan. Tidak memakai standar barang. Tergantung pemilik toko.

Bisa barang kebutuhan sehari-hari, produk lokal, ataupun kuliner. Yang penting memiliki toko yang bisa dibina. Tidak harus toko yang besar. Bahkan toko kecil, juga boleh meminta bantuan pembinaan dari SRC.

SRC memiliki sebuah paguyuban untuk mereka bergabung. Dari mulut ke mulut, akhirnya tahun 2019 ini sudah ada sekitar 3.700 SRC terbaik di Jawa Tengah. Jumlah toko SRC sendiri mencapai sekitar 17.000 toko kelontong di Jawa Tengah yang bergabung dengan SRC.

Ibu Emma Rachmawati bersama Kompasianer seusai wawancara. (Dokpri).
Ibu Emma Rachmawati bersama Kompasianer seusai wawancara. (Dokpri).
Seperti kata Susilowati, salah satu peserta Festival SRC. Ia sangat terbantu dalam mengembangkan tokonya. Dalam dua tahun bergabung di SRC, banyak manfaat yang ia peroleh. Ada bimbingan dan binaan dalam mengembangkan tokonya. Ia memiliki sebuah toko dengan nama SRC Susilowati di daerah Trengguli Semarang. Ia sekarang tinggal melebarkan usahanya agar lebih pesat.

SRC Susilowati, salah satu peserta Festival SRC Indonesia, yang memetik banyak keuntungan bergabung dengan SRC. (Dokpri).
SRC Susilowati, salah satu peserta Festival SRC Indonesia, yang memetik banyak keuntungan bergabung dengan SRC. (Dokpri).
Festival SRC Indonesia Ajang Pengenalan Produk Lokal UKM

Dalam Festival SRC Indonesia yang diselenggarakan di banyak kota termasuk di Semarang, selain mendukung toko kelontong, juga diadakan bazar UKM yang memperkenalkan produk lokal dan kuliner nusantara. Hal ini sangat membantu UKM lokal sehingga bisa berkembang.

Banyak produk lokal maupun kuliner yang disajikan di acara festival ini. Contohnya, produk olahan daging sapi menjadi Abon. Produk Abon Sapi dari Purbalingga, merupakan warisan kuliner Purbalingga sejak tahun 1968. Pernah mendapatkan UKM Pangan Award tahun 2016. Harga terjangkau, ramah di kantong, dan enak. Harga yang dibandrol antara 10.000 rupiah hingga 40.000 rupiah kemasan sedang.

Kuliner lokal UKM Abon Sapi Purbalingga, turut serta dalam acara festival. Pengenalan produk UKM agar semakin dikenal oleh masyarakat luas. (Dokpri).
Kuliner lokal UKM Abon Sapi Purbalingga, turut serta dalam acara festival. Pengenalan produk UKM agar semakin dikenal oleh masyarakat luas. (Dokpri).
Kuliner lainnya seperti minuman produk UKM, atau makanan siap santap. Minuman segar Jelish yang bisa ditemui saat festival, merupakan produk rumahan minuman segar jelly lemon. Dengan komposisi air, gula, jeruk lemon, jelly, biji selasih, dan pewarna makanan. Rasanya segar, asli tanpa bahan pengawet dan bisa menuntaskan dahaga. Harga per botolnya 10.000 rupiah. Sangat terjangkau harganya.

Banyak produk lainnya seperti kuliner nasi kotak, ayam goreng, makanan ringan, dan masih banyak lagi, yang bisa ditemui saat festival.

Peluncuran Berkah Oleh Wakil Gubernur dan Penyerahan Piagam Pemecahan Rekor MURI

Dalam acara Festival SRC Indonesia di Semarang, sekaligus peluncuran Gerakan Berkah (Berbelanja Dekat Rumah) oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Dengan gerakan ini, memberi manfaat bagi perekonomian sekitar lingkungan rumah.

Perluncuran program Berkah atau Berbelanja Dekat Rumah oleh Wakil Gubernur Jateng dalam acara Festival SRC Indonesia di Semarang. (Dokpri).
Perluncuran program Berkah atau Berbelanja Dekat Rumah oleh Wakil Gubernur Jateng dalam acara Festival SRC Indonesia di Semarang. (Dokpri).
Dilanjutkan dengan penyerahan Piagam Pemecahan Rekor MURI kepada Paguyuban SRC sebagai penyelenggara jalan santai dengan pendaftaran botol plastik terbanyak.

Pojok Lokal, Pojok Bayar, dan Aplikasi Ayo SRC

Setiap toko SRC, tersedia Pojok Lokal, yang membantu pemasaran usaha masyarakat yang ada di sekitar toko SRC. Adanya Pojok lokal bertujuan membantu UKM sekitar lokasi toko, yang selama ini kesulitan memasarkan produknya. Harapannya agar omset dan kapasitas pengusaha UKM bisa meningkat untuk Indonesia jadi lebih baik

Pojok Bayar. Tujuannya untuk mendekatkan toko SRC dengan masyarakat konsumen dari sisi layanan E-payment. Pengunjung dapat membeli pulsa, tiket pesawat dan tiket kereta, juga voucher listrik, bahkan voucher game.

Aplikasi Ayo SRC, memudahkan pengusaha UKM atau pemilik toko kelontong mempelajari aplikasi dengan binaan SRC (Mitra SRC). Di aplikasi ini, diajarkan bagaimana menginventaris barang, jumlah pengeluaran, jumlah keuntung dan sebagainya. Benar-benar sangat dimudahkan melalui aplikasi ini. Mereka diajarkan cara pemakaian hingga bisa mengoperasikan aplikasi.

Manfaat aplikasi Ayo SRC lainnya, bisa digunakan oleh pemilik Toko SRC atau UKM (Mitra yang telah bergabung dengan SRC) untuk kulakan. Aplikasi ini menghubungkan Mitra SRC dengan grosir yang ditunjuk. Mereka bisa mendapatkan harga murah, sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat dan lumayan.

Puncak Acara

Dan akhirnya, acara Festival SRC Indonesia di Semarang berjalan dengan lancar dan meriah. Puncak acara diakhiri penampilan Via Vallen serta pengundian doorprize yang menghibur para peserta festival.

Kompasianer di acara Kompasiana Onloc SRC Semarang. (Dokpri)
Kompasianer di acara Kompasiana Onloc SRC Semarang. (Dokpri)
"Ayo Belanja ke Toko Kelontong Masa Kini!"

Salam,
Wahyu Sapta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun