"Lalita, no! Ia pasti ada pemiliknya,"
"Tapi mommy, kasihan. Ia terlihat sendiri. Sepertinya ia nggak ada yang memiliki, deh. Mungkin ia tersesat. Come on mommy, aku suka dia. Boleh ya aku memilikinya?" kata gadis itu sambil mendekat ke arahku.
Tentu saja aku kaget, hingga bergerak reflek.Tapi, aku merasa ia gadis yang baik. Aku diam saat ia memegangku.
"Mommy, ia bernama Dimitri, terlihat dari kalungnya!" serunya girang.
"Baiklah, Lalita, Dimitri boleh kau bawa pulang. Tapi janji, bahwa kamu akan merawatnya dengan baik,"
"Thanks, mommy," kata gadis itu dengan wajah ceria. Bahagia.
"Ngeeeeeng," kataku sambil mendengkur tanda senang. Salam perkenalan untuk Lalita.
Sejak saat itu, aku berpindah tempat. Di rumah Lalita. Tak lagi di Tempat Rahasia. Tempat bertemunya aku dan Sarita. Aku telah menemukan gadis baik penggantinya. Bahkan namanya mirip.
Tapi aku tak bisa melupakan cinta: Sarita!
***
Semarang, 1 November 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H