Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sensasi Khas Tauco di Semangkuk Soto

27 Agustus 2019   12:03 Diperbarui: 27 Agustus 2019   14:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merasakan dan meresapi hangatnya tahu aci, jadi lupa, berapa banyak tahu yang masuk dalam perut. Hahaha... | Dokumentasi Wahyu Sapta.

Berbahagialah kita orang Indonesia, yang memiliki banyak jenis soto dengan berbagai rasa. Hampir di setiap daerah memiliki menu soto sesuai dengan khas masing-masing. Soto itu... hem, kalau saya bilang, "Yang jelas sih, segar! Dengan kuah yang berlimpah menggenangi semangkuk nasi seumprit. Lalu, ketika menyeruput kuah soto hingga di tetes terakhir, dengan mencium aroma bumbunya, suatu tanda bahwa soto itu sedap."

Ada banyak soto yang pernah saya cicipi. Soto Kudus, Soto Semarang, Soto Kemiri, Soto Banjar, Soto Betawi, Soto Klethuk, Soto Lamongan, Soto Seger, Sauto, dan masih banyak lagi. Lupa soto apa lagi, saking banyaknya.

Kali ini saya mencicip soto dengan sensasi tauco di dalamnya, khas kota Tegal. Perpaduan antara soto dan tauco, menjadikan menu ini bernama Sauto.

Pada hari Minggu, 25/8/2019, saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi kota Tegal. Berangkat dari rumah pagi. Belum sempat sarapan. Dari Semarang melewati jalan tol, agar cepat sampai ke tujuan. Lepas dari GTO Kalikangkung, perut sudah terasa lapar. Melirik-lirik mencari rest area.

Akhirnya kami berhenti di Rest Area km 360.

Yang tampak terlebih dahulu adalah warung makan Sauto atau soto yang memakai tauco. Kami berhenti dan mampir. Suami saya menggemari tauco. Jadi, cocok deh buat dia. Bahkan saking sukanya tauco, kadang memasak telor dadarpun diberi tauco. Katanya sedap. Kalau saya dan anak-anak hanya doyan. Tidak terlalu suka banget.

Kamipun duduk dan memesan sauto. Meskipun saya tidak terlalu suka tauco, tetapi saya ingin tahu, gimana sih rasanya perpaduan antara soto dan tauco. Apakah matching?

Kami memesan tiga porsi sauto. Ada dua rasa pilihan. Yaitu memakai daging ayam atau daging sapi. Saya memilih daging ayam. Sambil menunggu pesanan jadi, saya melihat sekeliling rest area.

Tampaknya belum semua bangunan selesai. Beberapa masih dalam tahap proses pembangunan. Tetapi sudah ada SPBU, mini market, toilet, dan warung-warung makan yang aktif di sini.

Taraaaa... pesanan sauto sudah siap.

Sayapun mencicipnya. Kuah sauto terpisah dengan nasinya. Aromanya segar. Bolehlah. Kuahnya bening seperti Soto Semarang. Isiannya berupa soun, taoge, suwiran ayam, dan daun bawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun