Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Slow Living di Temanggung: Sebuah Pengakuan
Awal Mula Jay Idzes Dipanggil Bang Jay
Pilkada Dipilih DPRD, antara Penghematan Anggaran dan Kemunduran Demokrasi
Rusunawa dan Transportasi Publik, Solusi Pekerja Muda?
Menjadi Koas yang Adaptif dan Kooperatif
Kenapa Kita Sering Membuang Ujung Ketimun?
Kamu pasti suka!
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Keindahan di Perbukitan Kebun Teh Medini Limbangan Kendal

8 Agustus 2019   22:54 Diperbarui: 9 Agustus 2019   09:00 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan bebatuan ini licin, sedikit mendaki. Maka lebih baik untuk menuju kebun teh adalah berjalan kaki. ( Dok. Wahyu Sapta).
Jalan bebatuan ini licin, sedikit mendaki. Maka lebih baik untuk menuju kebun teh adalah berjalan kaki. ( Dok. Wahyu Sapta).
Jalan bebatuan ini licin, sedikit mendaki. Maka lebih baik untuk menuju kebun teh adalah berjalan kaki. ( Dok. Wahyu Sapta).
Jalan yang dilalui bebatuan dan berkelok, juga naik ke atas bukit. (Dok. Wahyu Sapta).
Ketika sampai lokasi, adalah rasa syukur yang terucap. Karena bisa menikmati pemandangan yang indah. (Dok. Wahyu Sapta).
Dengan berjalan kaki, lumayan capek, tetapi bahagia. (Dok. Wahyu Sapta).
Menikmati kebersamaan dengan menghirup udara segar. (Dok. Wahyu Sapta).
Bunga liar. Meskipun kecil, tetap menampakkan keindahannya. (Dok. Wahyu Sapta).
Kecantikan bunga liar berwarna ungu. (Dok. Wahyu Sapta).
Air yang mengalir tak pernah berhenti. (Dok. Wahyu Sapta).
Berada di sela-sela daun teh, terasa nikmatnya kesegaran udara yang tidak dapat diperoleh ketika berada di kota. (Dok. Wahyu Sapta).
Perkebunan Teh Medini Limbangan Kendal. (Dok. Wahyu Sapta).
Pemandangan yang indah dengan udara yang masih bersih, membuat kita segar kembali. Senyum manispun terjelma. (Dok. Wahyu Sapta).
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Pemandangan dari atas Kebun Teh Medini. Kota Semarang tampak dari kejauhan. Gradasi warna biru kehijaun. (Dok. Wahyu Sapta).

Berada di sela-sela daun teh, aroma segar udara bersih, akan menguapkan segala kegundahan hati. Pergantian udara menuju paru-paru, menggantikan udara kotor yang semula dibawa dari kota. Badan menjadi rileks dan sehat. Get to refresh!

Berada di sela-sela daun teh, terasa nikmatnya kesegaran udara yang tidak dapat diperoleh ketika berada di kota. (Dok. Wahyu Sapta).
Berada di sela-sela daun teh, terasa nikmatnya kesegaran udara yang tidak dapat diperoleh ketika berada di kota. (Dok. Wahyu Sapta).
Nah, berkunjunglah ke Kebun Teh Medini, Desa Ngesrep Balong Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Sebuah destinasi wisata sekitar Semarang dan Jawa Tengah yang layak dikunjungi. Hanya mempersiapkan uang masuk Rp. 10.000 per orang. Jika kesulitan arah menuju ke sana, kita bisa bertanya pada Google Maps. Maka akan bertemu lokasinya.

Perkebunan Teh Medini Limbangan Kendal. (Dok. Wahyu Sapta).
Perkebunan Teh Medini Limbangan Kendal. (Dok. Wahyu Sapta).
Pemandangan yang indah dengan udara yang masih bersih, membuat kita segar kembali. Senyum manispun terjelma. (Dok. Wahyu Sapta).
Pemandangan yang indah dengan udara yang masih bersih, membuat kita segar kembali. Senyum manispun terjelma. (Dok. Wahyu Sapta).
Selamat berwisata, ya.
Salam Koteka!

Semarang, 8 Agustus 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

koteka4tahun

wahyusapta

koteka

rtc

semarang

medini

kebunteh

limbangan

wisata

travel
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.