Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cahaya Kejujuran

4 Juli 2019   09:25 Diperbarui: 24 November 2023   01:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, pintu ditutup, dikunci dari dalam oleh Sumar, karena kebetulan pintu ada gerendel dari dalam. Lalu ia keluar dari pintu dapur yang masih ada kunci yang menempel dan mengamankannya.

Baru pukul dua belas malam, ketika saya terbangun, membuka ponsel, terkejut. Saat itu pula kami memutuskan kembali ke rumah. Karena tidak enak hati, telah membuat gaduh tetangga dan petugas keamanan.

Alhamdulillah, kami antar tetangga menjaga hubungan baik, sehingga setiap ada kejadian yang tidak diharapkan, kami saling tolong menolong. Tetangga, ibarat saudara dekat.

Dari kejadian tersebut, kami sangat berterima kasih pada Sumar sebagai petugas keamanan. Karena dengan kejujurannya, rumah dan kampung aman. Tidak ada barang yang hilang dan masih utuh seperti semula.

Jika ia mau, bisa saja ia diam dan membiarkannya, lalu mengambil keuntungan. Tetapi ia orang jujur, konsisten sebagai petugas keamanan.

Sumar berasal dari Wonogiri, merantau ke Semarang. Sehari-hari menumpang di pos kamling, melakukan kegiatan dan menjaga kampung agar aman. Ia belum memiliki rumah. Kebetulan ia belum menikah.

Sehari-hari Sumar menumpang tidur di Poskamling. Sambil beraktivitas sehari-hari. (Foto: Dokumentasi pribadi).
Sehari-hari Sumar menumpang tidur di Poskamling. Sambil beraktivitas sehari-hari. (Foto: Dokumentasi pribadi).
Dengan gaji Rp. 650.000,- per bulan sebagai petugas keamanan, ia mencukupkannya agar bisa hidup. Terkadang memperoleh tambahan sebagai tukang servis barang elektronik, tetapi tidak selalu ada.

"Yang penting cukup untuk makan sehari-hari. Jika ada lebihnya saya tabung." katanya.

Ia rajin beribadah. Juga memiliki keinginan untuk berangkat umroh, jika tabungannya sudah mencukupi. Kiranya ada yang bersedia memberikan berkah umroh kepadanya, alangkah bahagianya karena doanya selama ini bisa terkabul. Amin Allahuma Amin.

***

Tulisan ini diikutsertakan juga di landing page berlipatnyaberkah.allianz.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun