Rasanya yang gurih dari santan diberi sedikit garam. Lalu disajikan dalam sebuah wadah dan diberi toping sirup gula merah. Dahulu, banyak di jajakan pada pagi hari pada sebagai makanan bayi dan orang tua.
Berbahan dasar tepung beras dan tepung ketan. Juga santan dan gula merah. Daun pandan sebagai aroma pewangi bubur yang khas. Rasanya manis, gurih, dengan bola-bola dari tepung ketan. Siraman santan kental di atasnya, menjadikan makanan ini lezat sempurna.
Bubur yang terbuat dari beras. Diberi santan, garam, daun salam atau daun pandan. Dahulu, biasanya dibuat sebagai pelengkap makanan hantaran untuk menyambut kelahiran anggota keluarga baru  dalam masyarakat Jawa. Yaitu dengan menambahkan bubur putih dan bubur merah (dicampur dengan gula merah) kemudian di taruh dalam takir (wadah kecil dari daun).
Bubur yang hanya ada dan khusus dibuat dalam bulan Suro (Tahun Baru Hijriah) sebagai hantaran. Sebuah tradisi masyarakat untuk memperingati tahun baru tersebut.Â
Bubur ini dari bahan dasar beras dipadukan dengan toping kering tempe, telur dadar, abon atau suwiran ayam, perkedel kentang, kacang kedelai hitam dan kuah opor atau bisa tidak berkuah. Beberapa daerah memiliki khas yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan sayuran dan ada yang tidak. Tergantung kreasi masing-masing.
Berbahan dasar jagung kering, yang direbus hingga matang dan mekar. Ada rasa gurih dari taburan kelapa muda yang telah diberi garam. Sifatnya mengenyangkan. Sungguh lezat. Meskipun sekarang sudah jarang ada, tetapi masih bisa dijumpai di pasar tradisional.
Terbuat dari ketela pohon yang telah dikeringkan. Kemudian dikukus hingga matang. Ketika disajikan diberi parutan kelapa gurih di atasnya. Terkadang ketela telah diberi gula merah agar menjadi manis. Tetapi tidak semuanya, karena ada juga yang lebih suka tawar.
Makanan ini terbuat dari ketela pohon yang dikukus kemudian dihaluskan hingga pulen dan lembut. Dibentuk besar, lalu baru diiris ketika akan disajikan. Bertabur kelapa parut, bisa juga ditambah dengan serundeng manis. Hem, rasanya lezat gurih manis dan mengenyangkan.
Terbuat dari beras ketan yang dibuat seperti lontong. Yaitu dibungkus bulat lonjong dalam daun, diisi setengah beras, kemudian direbus hingga matang. Saat meyajikan, diberi taburan kelapa parut yang gurih. Masih banyak ditemui di pasar tradisional.
Berbahan dasar pisang dan tepung beras. Diadon dengan santan yang gurih, juga gula merah/gula pasir. Kemudian dibungkus bentuk tum dengan daun pisang. Dikukus hingga matang. Siap disajikan.
Bentuknya bulat, dengan sensasi gula merah yang meletus saat digigit di dalamnya. Terbuat dari tepung ketan, diberi isian gula merah. Konon di masa lalu, jajanan ini perlambang kesembuhan dari penyakit, terutama bisul yang sudah sembuh. Jajanan ini sebagai pelengkap makanan hantaran saat syukuran.