Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengurangi Pemakaian Plastik Saat Kuliner di Bulan Ramadan, Mengapa Tidak?

10 Mei 2019   21:42 Diperbarui: 10 Mei 2019   21:50 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu makanan saat ramadan memang menyenangkan. Apalagi dengan wadah yang menarik. (Gambar: news.tribun.com).

Cup dari plastik untuk tempat minum, sterofom tempat nasi, plastik tipis untuk membungkus sayur dan makanan lainnya. Plastik sekali pakai lalu dibuang. Memang terlihat cantik dan praktis. Bahkan sekarang banyak tempat plastik sekali pakai yang bentuknya lucu-lucu. Membuat makanan jadi kelihatan menarik, sehingga orang membelinya.

Hindarilah! Dan kurangi pemakaian plastik sekali pakai. Memang terasa sulit untuk memulai. Karena sudah terbiasa dan terlihat tidak merepotkan untuk dijinjing saat dibawa pulang. Tetapi sadarilah efek yang ditimbulkannya. Juga manfaat yang bisa dirasakan saat kita bisa mengurangi sampah plastik.

Lalu, bagaimana cara agar bisa mengurangi pemakaian plastik saat membeli makanan, terutama pada saat ramadan yang banyak menyediakan makanan siap saji dengan bungkus plastik yang menyenangkan?

Tips mengurangi pemakaian plastik sekali pakai pada saat ramadan dari saya, antara lain:
1. Kampanyekan pantang memakai plastik, ya. Beritahukan ke orang sekitar, tentang bahaya plastik. Daur ulang bukanlah jawaban bagi permasalahan sampah plastik. Tetapi mengurangi penggunaan plastik merupakan solusi yang utama. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup, agar tidak memakai plastik terutama plastik sekali pakai adalah hal utama.

2. Hindarilah membungkus makanan dengan plastik. Apalagi jika makanan itu masih panas. Makanan panas yang dimasukkan dalam plastik, sungguh, akan berbahaya bagi kesehatan. Gantikanlah dengan wadah dari kaca atau keramik yang dipersiapkan dari rumah. Lebih aman.

3. Kurangi pembelian minuman dalam kemasan botol plastik. Jika memang harus membeli minuman dalam kemasan, untuk mengurangi sampahnya, maka botol minuman plastik itu bisa dimanfaatkan. Botol yang sudah tidak berguna menjadi berguna kembali. Misalnya membuat kreasi pot bunga dari botol plastik.

4. Kurangi penggunaan sedotan. Ini adalah isu pencemaran yang sedang hangat. Penggunakan sedotan plastik dapat merusak ekosistem laut karena ada banyak sampah bekas sedotan yang terapung dilautan. Untuk menguranginya, membiasakan diri meneguk minuman tanpa sedotan. Jadi, abaikan sedotan, ya. Tanpa sedotan, kita masih tetap bisa minum, kan?

5. Kurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan ketika berbelanja. Sekali berbelanja, mungkin kita bisa membawa banyak plastik untuk barang belanjaan. Apabila di jumlahkan tentu saja sangat banyak. Sebisa mungkin, jadikan satu barang belanjaan. Dan hanya memakai satu kantong plastik jika perlu. Hal ini bisa mengurangi sampah plastik yang tak terpakai, loh.

6. Jauhkan plastik dari kehidupan kita, dimulai dari sekarang. Memang terasa sulit awalnya. Tetapi efeknya jauh lebih bermanfaat. Kebersihan lingkungan jauh lebih penting untuk dijaga.

Jika sampah plastik bisa dikurangi dan tak ada lagi, maka kita bisa menikmati kembali lingkungan dengan nyaman karena bersih dan indah, bukan? Juga bisa bermanfaat bagi masa yang akan datang. Bukan mewarisi generasi mendatang dengan sampah plastik, melainkan lingkungan yang bersih. Semoga, ya.

Nah, pilihan ada ditangan kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun