Nah, untuk kuah tongsengnya, berasa rempah-rempahnya. Hangat di badan. Dengan sayur kol dan tomat sebagai penyeimbang dan memberi rasa segar. Huuum... tak terasa tandas. Efek enak dan lapar. Cocok dengan lidah kami.
Wah, pantas saja warung ini tak sepi pembeli, meskipun tidak masuk jam makan. Ada saja pembeli yang datang. Kebanyakan memesan sate kambing atau tongseng kambing. Karena menu utamanya memang itu. Dan masakannya enak.
Alhamdulillah kenyang. Harga per porsi tongseng belut hanya 22.000 rupiah. Nasi putih 5.000. Es teh 3.000. Jadi, 30.000 rupiah per orang sudah kenyang. Menuntaskan rasa dan puas.
Kami akan melanjutkan perjalanan. Bojonegoro ke Blora kurang lebih masih satu setengah jam lagi. Tetapi kami sudah tenang karena perut sudah kenyang.
Nah, jika melewati jalan utama Ngawi Blora melewati Ngraho Bojonegoro, mampirlah ke warung sate kambing Pak Bakar. Silakan mencicipi tongseng belut. Rasanya tak kalah enak dengan tongseng kambing. Tetap sedap dan lezat. Salah satu alternatif bagi yang tidak memakan daging kambing, tetapi pengin mencicipi tongseng.
So, see you next time ya...
Salam,
Wahyu Sapta.
Semarang, 15 April 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H