Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Egg Roll Berbagai Varian Rasa, Oleh-oleh Khas Cepu Blora

11 Maret 2019   17:19 Diperbarui: 11 Maret 2019   17:39 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersedia dalam berbagai varian rasa. Rasa waluh, ketela ungu, kacang hijau, dan aneka buah. Lezat loh rasanya. Renyah empuk. (Dokpri).

Beberapa kali saya dan teman saya memang harus berkunjung ke Blora untuk suatu urusan pekerjaan. Bertemu beberapa orang dan menyelesaikan pekerjaan itu. Kota Blora merupakan kota kecil di Jawa Tengah, merupakan salah satu kota yang berbatasan dengan Propensi Jawa Timur.

Hari itu saya dan teman saya bertemu pak Alim. Kami memang sudah sering bertemu dan akrab. Setelah berbincang beberapa saat, tiba-tiba ia ingin mengajak saya dan teman saya ke rumahnya, untuk melihat kolam kecil di rumahnya. Ia butuh konsultasi tentang filter atau penyaring kolam, agar tetap bersih dan bening airnya. Salah satu keahlian teman saya dalam bidang kolam ikan, disamping desain taman.

Pak Alim bilang bahwa rumahnya agak jauh dari kota Blora. Masuk Cepu, yang masih merupakan wilayah Kabupaten Blora. Sekitar satu jam perjalanan naik kendaraan. Tentu saja kami bilang tak mengapa, karena sudah terbiasa melakukan perjalanan jauh, jadi kami biasa saja. Lagian, kami juga pernah berkunjung ke kota Cepu karena memiliki kerabat di sana.

Sesampai di Cepu, kami bertemu bu Alim. Dan kami dipersilahkan duduk. Kemudian setelah mengobrol tentang kolam, maka kami dipersilahkan mencicipi makanan yang ada dalam toples, yang sudah dipersiapkan sejak tadi.

"Mari silahkan, dicicip. Ini merupakan makanan khas sini."

Saya mengira ini kue semprong. Karena bentuknya mirip kue semprong. Setelah saya mencicipinya, Ternyata bukan. Rasanya berbeda. Bahan dasar yang digunakan berbeda. Jika kue semprong lebih renyah kriuk, yang ini renyah empuk.

"Ini adalah egg roll." katanya. Dan benar. Memang seperti rasa egg roll yang ada di kaleng Monde. Yang biasa dijual di toko, bikinan pabrik itu.

Egg roll lezat ini, merupakan oleh-oleh khas Cepu yang merupakan kota kecamatan masuk Kabupaten Blora. Dijuluki kota minyak, karena disana memiliki tambang minyak. Nah, egg roll banyak diproduksi secara rumahan di kota tersebut. Pernah mencicipi seperti apa rasanya, kan?

Bu Alim, adalah salah satu orang yang memproduksi egg roll secara rumahan, kemudian menjualnya. Meskipun ia merupakan PNS, ia bisa memproduksi makanan ini dengan dibantu oleh beberapa anak angkatnya dan beberapa pegawai.

"Biasanya saya dibantu oleh mereka. Yang membuat adonan adalah anak-anak, kemudian yang mencetak pegawai." katanya. 

Ia memiliki 13 anak asuh yang disekolahkan hingga lulus SMA. Memang bergantian, karena ada yang masuk dan ada yang lulus kemudian mandiri. Untuk saat ini, ada 13 anak asuh. Harapannya, anak asuhnya ini bisa masuk perguruan tinggi dan mencapai cita-citanya setinggi mungkin. Tetapi kadang-kadang mereka merasa cukup dengan lulus SMA. Padahal menurutnya, ada beberapa anak yang pandai dan bisa mencapai rangking satu. Sayang, jika hanya mencapai SMA saja. Ia berusaha menyemangati mereka agar bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Salut, bu. Sedangkan pak/bu Alim sendiri memiliki tiga anak, yang sudah kuliah di luar kota.

Nah, kembali ke egg roll tadi, bahan dasarnya adalah telur dan tepung terigu. Kemudian dibuat adonan yang dicampur dengan gula pasir, mentega, dan bahan lainnya. Dicetak dalam cetakan khusus egg roll dan digulung. Rasanya renyah, empuk,manis, berasa telurnya. Istilah jawanya mripili saking renyah empuk.

O, pantas saja, ketika saya amati tadi, di depan rumah ada lemari kaca yang berisi kotak-kotak makanan. Ternyata isinya egg roll. Harganya 13.500 rupiah perkotak, beratnya 250 gram. Harga yang terjangkau. Lezat lagi rasanya. Egg roll ini memiliki berbagai macam rasa. Rasa kacang hijau, waluh, aneka buah, dan ketela ungu.

Tersedia dalam berbagai varian rasa. Rasa waluh, ketela ungu, kacang hijau, dan aneka buah. Lezat loh rasanya. Renyah empuk. (Dokpri).
Tersedia dalam berbagai varian rasa. Rasa waluh, ketela ungu, kacang hijau, dan aneka buah. Lezat loh rasanya. Renyah empuk. (Dokpri).
Setelah selesai urusan, saya dan teman saya berpamitan. Bu Alim membawakan saya lima kotak egg roll dengan berbagai rasa. Gratis. Wah, nggak nolak nih. Rezeki. Sambil tersipu malu, kami berterimakasih. Kapan-kapan kami akan berkunjung kembali, ya bu. Kami senang bisa mengunjungi rumah pak Alim.

Saat kami hendak pulang, pak Alim bilang, pulangnya lewat Ngawi saja. Nanti lewat jalan tol. Lebih cepat, katanya. Meskipun dari Cepu ke Ngawi lumayan memakan waktu, tetapi nanti saat melewati tol menuju Semarang akan lebih singkat. Ya deh. Akhirnya kami pulang dari Cepu menyeberang ke propensi Jawa Timur, Kota Bojonegoro kemudian kota Ngawi dan masuk jalan tol. Cuuus ke Semarang.

Pulangnya lewat Ngawi, jalan tol Ngawi-Semarang 1 jam 53 menit. (SC Google Map).
Pulangnya lewat Ngawi, jalan tol Ngawi-Semarang 1 jam 53 menit. (SC Google Map).
Nah, kalau ke kota Cepu, silakan mencicip oleh-oleh khas sana. Egg roll dengan berbagai varian rasa. Cocok disajikan sebagai kudapan di sore hari dengan ditemani secangkir teh atau kopi. Untuk satu kotak egg roll, rata-rata harganya 13.500 hingga 20.000 rupiah. Lezat bergizi. Tanpa bahan pengawet.

Juga bisa membeli makanan khas lainnya, seperti abon lele, keripik tempe dan sebagainya. Banyak tempat yang bisa dituju. Salah satunya adalah di tempat bu Alim atau bu Sri Hati, Jalan Aryo Jipang Gang V B/ 39, Balun Cepu Blora Jawa Tengah. Yang jelas, ikut membantu UMKM di sana, karena diproduksi secara rumahan.

Salam,
Wahyu Sapta.

Semarang, 11 Maret 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun