Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kuliner Ikan Manyung Khas Rembang yang Bikin "Gembrobyos"

18 Januari 2019   07:14 Diperbarui: 18 Januari 2019   13:35 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Manyung yang dimasak adalah ikan segar. Berdaging banyak dan enak. Tidak amis, karena pintar memasaknya. (Dokpri).

Kemarin saya melewati kota Rembang. Sebuah kota yang terletak di jalur pantura sebelah timur Semarang. Merupakan kota pesisir. Terkenal dengan pantai Kartini. Juga merupakan penghasil garam. Rembang memiliki pelabuhan Tasik Agung. Sebuah pelabuhan kecil dengan kapal nelayan yang menghasilkan ikan.

Pelabuhan ini merupakan dermaga kapal perikanan dan tempat pelelangan ikan. Juga merupakan fasilitas sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan hasil komoditas perikanan laut yang mampu menyumbangkan devisa bagi kota Rembang.

Dermaga Tasik Agung di Rembang. (Dokpri).
Dermaga Tasik Agung di Rembang. (Dokpri).
Berbicara tentang ikan laut, ketika melewati jalur di sana, kawan seperjalanan saya bilang, bahwa ia dulu pernah kuliner ikan laut yang enak. Sudah lama. Tetapi ia masih teringat dan ingin menikmatinya kembali. 

Sedangkan saya sendiri belum pernah. Lalu saya bertanya, apa namanya? Ia menjawab bahwa makanan itu bernama Kelo Mrico. Katanya, enaknya nendang banget dan pedas. Sayapun penasaran dan ingin mampir ke sana.

Sampailah ke tempat yang dituju. Tetapi ketika sampai di lokasi, ternyata warungnya sudah tidak ada. Ia sedikit kecewa dan bilang, ya sudah kita tidak jadi makan Kelo Mrico. 

Tetapi saat berputar arah dengan mengelilingi kampung, eh ketemu juga warung itu. Masih ada, hanya bergeser tempatb dan tidak jauh dari lokasi semula.

Sebenarnya ia tidak hafal nama warungnya, hanya menebak saja. Karena sudah lama, zaman bapaknya masih dinas di kota Rembang.

Dan beruntunglah saya ternyata warung itu adalah warung yang diinginkan. Nama warungnya adalah WM Mrico Bu Wadji. Menyediakan masakan tradisional khas Rembang. Lokasinya di komplek kantor Pelabuhan Tasik Agung Rembang.

Warung Makan Mrico Bu Wadji, menjual kelo mrico yang khas di Rembang. (Dokpri).
Warung Makan Mrico Bu Wadji, menjual kelo mrico yang khas di Rembang. (Dokpri).
Lalu kami memesan Kelo Mrico yang merupakan menu utama di warung itu. Sambil menunggu, kawan saya bercerita bahwa dulu sering diajak makan ke sini dan ia suka sekali. Pedasnya mantap, katanya. Ia memang menyukai masakan pedas.

Taraaa... pesanan datang. Sepiring Kelo Mrico sudah ada di depan mata. Bersama nasi hangat dengan piring terpisah. Hem, baunya harum rempah-rempah dan aroma pedas. Ikannya segar. Mirip sup ikan. Sebenarnya apa itu Kelo Mrico?

Kelo Mrico adalah sebuah masakan dengan bahan dasar ikan. Makanan khas kota Rembang. Biasanya memakai ikan bandeng, patin, manyung, dan ikan lainnya. Kelo sendiri artinya sayur. Mrico adalah merica atau lada. Jadi, kelo mrico adalah sebuah sayur dengan bumbu utama merica. Sedangkan ndas manyung adalah kepala ikan manyung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun