Beberapa kali berkunjung ke kota Blora, tentu saja membuat saya ingin tahu tentang kota ini. Banyak hal yang menjadi ciri khas di sana. Ada banyak kuliner yang bisa ditemui. Misalnya Sate Blora, Tahu Telur, dan Soto Klethuk.
Kota yang juga terkenal dengan julukan Kota Samin, merupakan penghasil kayu jati yang kualitasnya tak diragukan lagi. Sehingga Blora juga dinamakan Kota Jati, karena di sana terdapat banyak pohon jati.
Nah, bicara tentang pohon jati, ada hal yang menarik dari kota ini. Ketika saya melewati alun-alun kota, ada penjual es dengan gerobag yang bertuliskan Es Jati Khas Kota Blora. Eh, apaan itu ya? Saya pun penasaran. Apalagi cuaca sedang terik. Panas. Bawaan saya haus. Gimana kalau mencicipnya?
"Belum, memangnya kamu pernah merasakan?" tanya saya balik.
"Belum pernah juga. Gimana rasanya, ya?" saya hanya menggelengkan kepala.
Daripada penasaran dan saling tidak tahu, maka kamipun berhenti dan menuju abang penjual es jati. Tempatnya di pinggir jalan. Dengan gerobak yang terparkir di depan area perkantoran sekitar alun-alun.
Bermodalkan kursi plastik untuk tempat duduk pembeli. Beberapa orang memesan es dan menikmatinya. Meskipun hanya berpayung pohon peneduh, mereka mau dan bersantai duduk di kursi plastik sambil menunggu pesanan datang. Ada pegawai kantor juga anak sekolah.
Kata abang yang jualan, ia menjual es jati. Meskipun ia juga menjual minuman lain, seperti minuman sachet, yang bisa diseduh di sana. Juga beberapa makanan kecil, seperti kue, gorengan dan kacang.
Sayapun kepo dan bertanya-tanya. Apaan itu es jati? Terbuat dari apa saja bahannya? Apakah es jati itu berarti terbuat dari kayu jati? Oh, pasti tidak mungkin. Kayu jati kan keras, gimana cara bikinnya? Pikir saya pada saat itu.