Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mencicipi Sop Senerek bersama Arako

12 November 2018   13:54 Diperbarui: 15 November 2018   14:02 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum Arako pulang, menyempatkan diri ngebakso dulu di Tahu Baxo Bu Puji (dokpri).

Hari itu saya berjanji menjemput teman di stasiun Poncol Semarang. Ia dari Solo naik kereta api Kalijaga. Tepat jam delapan pagi kereta datang. Tetapi posisi saya masih di rumah dan belum mandi. Maka saya meminta teman saya itu untuk menunggu sekitar satu jam untuk bisa sampai ke stasiun. Jarak antara rumah dan stasiun lumayan jauh. Jadi butuh waktu. Apalagi jika jalanan ramai dan macet.

"Tunggu ya deq. Sabar. Hahaha..." kataku padanya lewat ponsel. Ia mengiyakan dan mengatakan, "Santai saja mbak. Aku juga mau istirahat sejenak di stasiun. Tadi malam tidak bisa tidur." Oh, okelah kalau begitu.

Teman saya yang bernama Arako, adalah seorang Kompasianer dari Palembang. Berlibur ke Yogyakarta dan mampir ke Semarang. Dengan  senang hati saya menyambutnya.

Akhirnya saya bertemu dengannya. "Mau ke mana kita?" tanya saya. "Nanti lah mbak Wahyu, aku ke rumah mbak dulu, mau numpang mandi. Udah dua hari aku belum mandi, hehehe..." katanya sambil nyengir. Ya wis, ke rumahku dulu ya.

Sebagai sesama penggemar kucing, ia senang sekali saat sampai di rumah saya. Banyak kucing! Ada tujuh ekor kucing di rumah. Hahaha... tetapi mereka tinggal di luar rumah, hanya satu ekor penghuni tetap. Mereka kucing liar yang datang ke rumah dan saya senang merawatnya.

Setelah siap, saya bertanya padanya, apakah sudah pernah ke Candi Borobudur. Ia menjawab belum. Ya sudah, kita kemon ke sana yuk. Kalau saya sih sudah berkali-kali ke sana. Tetapi tidak mengapa. Saya senang kok.

Taraaa... berangkaaat...

Semarang-Borobudur menempuh waktu 2,5 jam. Jika lancar jaya, loh. Karena biasanya jalanan ramai banyak truk melintas. Harus antre. Banyak jalan yang tanda lalu lintasnya garis tengah lurus. Jadi tidak boleh menyalip. Jika ada truk besar, biasanya laju jalannya pelan. Harus sabar deh.

Sepanjang perjalanan Arako pamit tidur sebentar. Ya wis nok, tidurlah. Ia memang kelihatan capek sekali. Setelah hari kemarin ia ke Candi Prambanan dan pantai di sekitaran Yogyakarta.

Sesampainya di Magelang, arah mendekati lokasi Candi Borobudur, waktu menunjukkan jam makan siang. Sebenarnya sih dari rumah saya sudah merancang, nanti makan siang sop senerek. Sop senerek adalah makanan khas kota Magelang. Saya penasaran dengan rasa dari sop ini.

"Bagaimana jika kita makan siang sop senerek? Maukah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun