Barangkali, aku membutuhkan barisan kejutan, agar kami terbangun dari mimpi buruknya, lalu berpindah ke mimpi indahnya yang damai. Aku benar-benar tak mengerti. Ia semakin jauh dariku. Ia seakan ingin melambaikan tangan seolah perpisahan adalah jalan satu-satunya. Tidak. Aku tak mau.
Darojati
"Maafkan aku. Selamat tinggal." Kertas-kertas yang berserakan, kehampaan, sisa-sisa air mata, seprai kusut, semuanya satu per satu lenyap. Sesuatu dalam diriku runtuh. Lalu hening.
***
"Kisah yang memilukan." Seorang gadis menatap sedih pada kekasihnya. "Kuharap, kisah kita tidak berakhir seperti ini." Sepasang matanya menatap pada lembaran buku di pangkuan kekasihnya.
"Tentu saja, tidak. Ini cuma kisah, sedangkan cinta kita nyata adanya." Kekasih sang gadis merangkul pundak si gadis, lalu meletakkan sebuah buku di atas bangku taman.
"Kau yakin begitu?"
"Tentu saja."
Sepasang kekasih itu berpelukan. Senja pun merambat perlahan.
***
Karya kolaborasi Wahyu Sapta dan Fitri Manalu