Untuk itu ia meningkatkan usahanya di bidang batik dengan fokus pada desain. Â Ia membuat custom desain dalam usaha batiknya, dimana satu desain untuk satu produk. Batik yang dibuatnya tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Only one in the world, katanya sambil tersenyum.
Ia menuturkan pengalamannya selama menjalani usaha batik. Ia menerapkan desain khusus sesuai dengan identitas karakter pemakainya. Sesuai dengan nama brand batiknya yaitu Identix. Dengan desain khusus berkarakter ini, ia mengharapkan orang akan bangga memakai batik yang merupakan warisan asli bangsa Indonesia.
Ia juga menyesuaikan motif untuk batiknya sesuai musiman, misalnya saat musim olah raga, ia menciptakan motif yang bertema olah raga yang membuat batiknya tampak sporty. Ia juga banyak menciptakan motif-motif alam Indonesia dan pernah juga membuat motif pulau-pulau di Indonesia.
Menurutnya, banyak pengrajin batik di Semarang seperti di kampung batik. Ia menyarankan agar mereka kompetitif dan kreatif dalam menciptakan batik sesuai identitas Semarang. Bisa menciptakan batik Semarangan yang ekslusif, misalnya motif Tugu Muda, Gereja Blenduk dan lain sebagainya, sesuai dengan ciri khas Kota Semarang.
Dengan begitu, ia mengharapkan para pengrajin batik akan mampu melalui tantangan yang ada dalam bisnis batik yang semakin marak, karena berani dalam inovasi dan kreatif. Berbeda dengan lainnya, akan membuat orang melirik dan tertarik untuk memakai batik yang diciptakannya.
Sedangkan narasumber kedua, yaitu Madiyo Sriyanto menuturkan bahwa tugas Asosiasi Aku Mandiri adalah sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dengan UMKM. Dengan berkembangnya usaha dibidang produksi indutri kecil, maka Akumandiri melakukan pendampingan dengan pelatihan, bidang kebutuhan pendanaan, pemasaran dan mengajari bagaimana membuat laporan keuangan sederhana.
Fokus usaha kecil UMKM yang dimaksud seperti fashion, kuliner dan periklanan. Di Kota Semarang sendiri, usaha ini berkembang pesat. Dengan adanya bandara baru, akan semakin banyak yang akan membeli produksi UMKM, misalnya souvenir dan kuliner. Apalagi kapal pesiar dari berbagai dunia, paling tidak ada 20 kapal mendarat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pasti akan banyak turis mancanegara yang akan mencari oleh-oleh khas Semarang.
Dengan mengadakan ruang pamer yang diadakan di Kota Lama yang merupakan ikon tempat tujuan wisata baik wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara, tentunya akan memacu industri kecil dan menengah untuk melakukan inovasi dan kreatif dalam menciptakan produksinya dan mampu bersaing.
Dalam bidang pendanaan, asosiasi Akumandiri menyediakan  pendampingan pembiayaan sebesar 25 juta per pelaku usaha tanpa agunan, dengan syarat yang sudah ditentukan. Tiap bulan diadakan monitoring evaluasi.
Memang tidak sesederhana yang dibayangkan, karena dalam setiap usaha, pasti diperlukan kemauan keras agar bisa mencapai tujuan yang terbaik yang maksimal. Banyak tantangan yang ada, seperti pemasaran, pendanaan yang tidak lancar dan laporan keuangan sederhana.
Diharapkan dengan pendampingan ini, UMKM semakin berkembang pesat dan mampu bersaing dalam kompetisi di bidang ekonomi di era digital.