Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tumpeng dan HUT Kemerdekaan RI

18 Agustus 2018   00:15 Diperbarui: 18 Agustus 2018   01:11 2263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tribunnews.com

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus identik dengan kehadiran nasi tumpeng. Salah satu sajian yang banyak ditemukan saat memperingati HUT RI ini.

Tumpeng merupakan akronim dalam bahasa Jawa: yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Artinya bahwa kita harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan sesuatu demi mencapai tujuan yang lebih baik.

Tumpeng sendiri, merupakan hidangan khas Indonesia, yang dibuat untuk merayakan hari-hari istimewa yang ada hubungannya dengan acara syukuran dan selamatan. Sajian yang telah ada turun temurun dari nenek moyang kita.

Banyak perlambang dan simbol-simbol yang ada dalam hidangan nasi tumpeng ini. Bentuk tumpeng yang dibuat seperti tabung mengerucut atasnya, sama artinya dengan membuat miniatur gunungan yang merupakan simbolik dari miniatur alam raya.

Dalam kepercayaan Jawa, jagad alam raya yang luas, merupakan perpaduan harmoni alam raya dan isinya, yang terdiri dari makhluk ciptaan Tuhan, seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.

Tumpeng dibuat meruncing melambangkan pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan dari kehidupan hanya satu, yaitu menyembah kepada Tuhan Yang Maha Agung, yang telah menciptakan jagad alam raya dan isinya.

Sedangkan ubo rampe (kelengkapannya) yang berada di sekeliling tumpeng melambangkan isi jagad raya yang menyembah kepada-Nya.

Tumpeng dan ubo rampenya masing-masing memiliki simbol yang melambangkan kebaikan. Tumpeng kuning yang biasanya ada saat acara 17-an melambangkan masa keemasan, mengharapkan rezeki yang berlimpah ruah dan masa depan yang cemerlang.

Biasanya tumpeng kuning disajikan saat memperingati hari jadi atau ulang tahun, kelahiran, perkawinan dan peringatan lainnya yang memiliki tujuan mendapatkan keberkahan dan keselamatan.

Nasi tumpeng disajikan menarik di dalam tampah yang telah dihias dengan alas daun pisang. Pinggiran tampah, ditata sedemikian rupa hingga bagus dan berbentuk seperti piring.

Bahkan ada yang kreatif, menghiasinya dengan kacang panjang yang dibuat mirip pagar yang mengelilingi tampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun