Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bergembira Menyambut Lebaran, Jangan Lupa Berbagi

13 Juni 2018   09:28 Diperbarui: 13 Juni 2018   09:25 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan akan segera berlalu. Lebaran sebentar lagi datang. Apa yang ada dalam benak kita saat ditanya tentang hari menjelang lebaran? Pasti yang terbayang adalah ketupat, lontong opor, sambal goreng, kue-kue lebaran, baju baru dan mudik. 

Tetapi ada satu hal yang juga jangan lupa dipikirkan. Zakat fitrah. Zakat yang wajib dilakukan sebelum menjelang lebaran. Saya sudah prepare jauh hari sebelum lebaran dan saya titipkan kepada panitia zakat di masjid terdekat. Hal ini penting, jangan sampai terlewatkan. Tetapi saya tak hendak membahas tentang zakat fitrah. Hanya sekedar mengingatkan.

Bagaimana persiapan lebaran anda? Bagaimana pun caranya, marilah kita rayakan kemenangan ini dengan bijak dan membawa manfaat yang lebih baik. Selalu mensyukuri apa yang dimiliki dan percaya bahwa bulan ramadan dan lebaran akan membawa keberkahan dan rezeki bagi kita semua.

Hari menjelang lebaran bagi masyarakat adalah hal yang sudah menjadi tradisi tahunan. Banyak persiapan yang harus dilakukan menjelang lebaran. Anak-anak mulai berangan-angan mendapat salam tempel. Hal ditunggu saat lebaran datang. 

Para orang tua mempersiapkan pernak-pernik lebaran. Mulai dari makanan, baju, hingga persiapan transportasi. Tidak terbatas hanya mudik saja, tetapi nanti saat lebaran ada budaya saling mengunjungi. Tentunya butuh persiapan yang matang. Tetapi tak harus yang berlebihan, karena tergantung kemampuan masing-masing.

Banyak yang beranggapan bahwa menyambut lebaran harus "diana-anake" atau dipaksakan ada. Padahal dalam kesederhanaan, tetap bisa menyambut lebaran dengan suka cita. Yang terpenting adalah makna lebaran itu sendiri. Menyambut kemenangan nan fitri dengan memuji kebesaran Allah SWT dan saling bermaafan antar teman, saudara dan kerabat. Jangan sampai terputus tali silaturahmi.

Bergembira boleh saja. Bersuka cita menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Tetapi jangan sampai berlebihan dan melupakan sekitarnya. Ada baiknya mengingat juga sedekah, saling berbagi dalam suka cita menyambut lebaran. Jangan sampai pada saat kita merayakan lebaran dengan kecukupan, sedang di tempat lain ada kerabat kita yang kekurangan. "Nggak banget" kan?

Jika di sekitar kita ada yang membutuhkan, selagi kita mampu, mengapa tidak memberikan sedikit salam tempel buat mereka? Seperti tukang sampah yang biasa membantu kita membuang sampah. Penjaga perumahan, tukang yang mengalirkan air. Meskipun profesi mereka seperti itu, tetapi mereka sangat berjasa dalam keseharian kita. Tanpa bantuan mereka, mungkin rumah akan menjadi tidak nyaman. 

Saling berbagi akan membuat lingkungan menjadi nyaman. Mereka bisa menikmati lebaran dengan suka cita bersama keluarganya. Alangkah membahagiakan jika kita mampu memberikan kebahagiaan buat orang lain. Tak harus banyak. Semampu kita, yang penting ikhlas dan kita enjoy menjalaninya. Tidak terpaksa.

Kata guru ngaji anak saya, hari menjelang lebaran juga butuh perenungan. Apa makna ramadan dan hari kemenangan. Inilah saatnya kita menguji keimanan. Jika keimanan bertambah, ditandai dengan semakin membaiknya perilaku kita saat sebelum ramadan dan sesudah ramadan. Jika membaik, tandanya ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT. 

Sebaliknya jika keimanan bukannya membaik bahkan berkurang, tandanya amalan ibadah puasa kita patut dipertanyakan. Tetapi harapannya semoga segala amalan ibadah kita selama ramadan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala berlipat ganda. Aamiin. Jangan justru berkurang ya. Akan merugi jadinya. Wallahu a'lam bish-shawabi.

So, lebaran sebentar lagi. Sambutlah dengan suka cita. Saya juga mempersiapkan lebaran seperti keluarga lainnya. Memasak untuk berlebaran, persiapan kue lebaran, baju buat lebaran, juga mudik. Bagaimana dengan anda?  

Selamat Menjelang Hari Lebaran ya. Mempersiapkan lebaran dengan suka cita. Jangan lupa, berbagi ke sesama, agar kebahagiaan kian sempurna.

Semarang, 13 Juni 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun