Nasi gandul adalah makanan khas kota Pati. Nasi gandul merupakan nasi berkuah melimpah dan ditaburi dengan potongan daging empal. Berbahan daging sapi yang dimasak sedemikian rupa hingga menjadi makanan yang istimewa. Kuah berwarna coklat kemerahan. Rasanya asin manis gurih sedikit pedas, berkuah santan mirip-mirip gulai.
Mengapa dinamakan nasi gandul?
Ada beberapa versi yang menceritakan mengapa disebut nasi gandul. Konon menurut sejarah, dinamakan nasi gandul, karena nasinya gemandul atau tidak menyentuh piring.  Jadi, saat menyajikan, oleh penjualnya, piring terlebih dahulu dialasi daun pisang atau samir. Kemudian baru diberi nasi dan kuahnya. Memang nasi gandul ini berlimpah kuah dan seperti menyelam. Nasi  tidak menyentuh piring dan gemandul. Maka itu disebut nasi gandul.
Versi lain menyebutkan bahwa dahulu, saat menjajakan nasi gandul, penjualnya memakai angkring yang dipikul. Sehingga nasi gemandul dan tidak menyentuh tanah. Maka disebutlah sajian tersebut dengan nasi gandul.
Entah versi mana yang benar, yang jelas, nasi gandul memiliki rasa yang lezat.
Cara menyajikan sepiring nasi gandul juga tergolong unik. Nasi ditaruh dalam piring yang sebelumnya diberi samir. Kemudian nasi diberi kuah dan sedikit irisan daging. Karena biasanya daging yang berasal dari kuahnya sedikit sekali, maka pembeli akan meminta tambahan daging. Inilah yang unik. Cara mengiris daging empal menggunakan gunting khusus. Baru kemudian diberi kuah santan hingga nasi terendam oleh kuahnya. Hum...
Ada yang khas dari segi soal rasa. Nasi gandul Pati menggunakan kecap manis asli dari Pati yang terkenal enak itu. Kecap cap Lele! Merupakan kecap produk lokal yang melegenda. Kecap diberikan pada saat penyajian terakhir sebagai topingnya. Memberikan rasa yang khas. Juga sambal cabai rawitnya, menggunakan cabai rawit yang mengkal berwarna kuning, bukan cabai rawit pedas yang berwarna merah.
Ada banyak lokasi yang bisa dituju saat berburu nasi gandul. Antara lain Halte Bus Puri Kota Pati. Di sana banyak berjajar warung yang menjajakan nasi gandul. Kita bisa memilihnya. Atau di sekitar terminal kota Pati. Juga jalan Kamandowo. Penjual nasi gandul sudah menyebar di seluruh penjuru kota Pati. Bahkan bisa juga ditemui di berbagai kota selain kota Pati, misalnya Semarang, Jakarta, Yogyakarta dan masih banyak lagi. Nasi gandul ini sudah populer dan bisa diterima di mana saja.
Dari tempatnya berasal sendiri, nasi gandul merupakan asli dari desa Gajah Mati. Kebanyakan dahulu penjualnya berasal dari desa tersebut. Seperti Warung Nasi Gandul Pak Meled, Nasi Gandul Pak Warsimin. Mereka termasuk warung nasi gandul yang legendaris. Sebelum akhirnya muncul warung-warung serupa yang tak kalah enaknya.
Nah, bagaimana? Jika berkunjung ke kota Pati, coba deh. Rasanya belum ke Pati kalau belum mencicipi cita rasa nasi gandul. Karena nasi gandul ini merupakan makanan khas kota Pati yang legendaris. Menjadi klangenan atau angan-angan para perantau dari kota Pati saat mudik ke kota asal. Mereka akan berburu nasi gandul saat ke Pati. Apalagi saat menjelang lebaran. Warung nasi gandul pasti akan penuh sesak. Laris manis. Penjualnya senang, pembelinya bahagia. Tertuntaskan rasa kangen akan daerahnya dengan menyantap sepiring nasi gandul. Rasanya maknyus, enak pakai banget!
Semarang, 4 Juni 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H