Kadangkala juga timbul kreativitas saya saat melihat banyaknya kartu lebaran yang memiliki desain bagus. Lalu saya membuat kartu lebaran sendiri sesuai dengan keinginan saya. Disamping lebih murah, bagus dan sesuai kreativitas. Saya bisa membikinnya sebanyak mungkin dengan gaya desain yang berbeda. Antara teman satu dengan lainnya berbeda bentuknya. Disesuaikan dengan karakter teman. Hasilnya? Teman banyak yang suka. Mereka membalas dengan pujian. Kemudian mereka juga terinspirasi, membuat kartu lebaran sendiri juga. Nah, jadi rame.
Ucapan balasan juga akan cepat diterima, seiring dengan tulisan ucapan balasan dan tombol "Ok". Berjubel ucapan ada di layar gadged. Apalagi jika memiliki banyak teman. Baik teman di dunia nyata maupun teman di dunia nyata. Karena era sekarang sudah banyak media sosial yang bisa dipakai untuk berinteraksi. Sebagai makhluk sosial, maka kita tetap ada interaksi antar teman.
Tetapi jika ditelusuri, ucapan selamat melalui texting pesan singkat akan lebih cepat hilang maknanya, seiring dengan berkembangnya pesan-pesan singkat yang berjubel. Apalagi pembaharuan gadget berjalan secepat angin. Hampir setiap tahun berganti gadget. Pesan hilang dan berlalu seiring dengan bergantinya gadget yang dimiliki.
Beda dengan ucapan selamat melalui kartu lebaran. Kartu lebaran berwujud benda. Bisa disimpan lama semau kita. Bisa menjadi kenangan indah dan ada bentuknya. Jika kita menginginkan untuk membukanya, bisa kita lihat kembali. Ada kenangan manis dan senyum di sudut bibir. Apalagi jika kartu ucapan selamat itu dari orang yang istimewa. Hahaha... akan disimpan, bahkan bila perlu diberi pigura. Texting pesan singkat mana bisa dipigura?
Selamat menjalankan ibadah puasa, ya. Semoga lancar hingga lebaran nan fitri nanti. Aamiin... Â
Semarang, 3 Juni 2018.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI