Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mitos yang Membatalkan Puasa, Kenyataannya Tidak

2 Juni 2018   07:05 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:03 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: informasitips.com

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai perbedaan. Meskipun begitu, masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi perbedaan dengan toleransi. Dalam perkembangannya, sikap toleransi ini menjadi suatu permakluman. Salah satu bentuk permakluman disikapi dengan hal-hal yang membenarkan atau disebut dengan mitos.

Pada masa lalu, saat perkembangan Islam belum semodern seperti sekarang ini, banyak sekali mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat. Mungkin zaman dulu dimaksudkan untuk mengenalkan Islam. Atau juga karena belum begitu memahami tentang pengetahuan Islam. Banyak sekali mitos yang diturunkan dari orang tua zaman dulu secara turun temurun hingga sekarang. Meskipun beberapa mitos tersebut mulai terhapus.

Beberapa mitos tersebut, misalnya, mitos tentang puasa. Kalau zaman dulu, anak-anak agar tak rewel saat menjalankan puasa, maka orang tua sering menakut-nakuti mereka dengan mitos. Jika ditelusuri, mitos tersebut, tidak ada dalam aturan agama. Mitos hanya sekedar kepercayaan yang diturunkan orang tua kepada anak-anaknya. Mitos hanya sekedar berdasarkan asumsi dan ketakutan akan hal-hal yang membatalkan puasa sehingga timbul larangan-larang yang tidak perlu. Juga hal-hal yang timbul akibat ketakutan akan efek puasa. Misalnya tentang ketakutan bahwa puasa akan mengganggu kesehatan.  Padahal puasa, dalam kesehatan malah sangat bermanfaat.

Ada beberapa mitos yang katanya bikin batal puasa. Apa sajakah itu?

1. Marah Membatalkan Puasa

Pernah mendengar, kan? Marah bisa membatalkan puasa? Padahal marah tidak membatalkan puasa. Yang benar adalah marah bisa mengurangi bahkan menghapus pahala berpuasa. Makanya jika puasa tidak boleh marah. Agar tidak hanya merasakan lapar daan haus saja, karena pahala puasa terhapus oleh amarah. Marah bikin batal puasa, hanya mitos.

2. Menangis Membatalkan Puasa

Hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum dengan sengaja sebelum waktunya, haid bagi perempuan, jima' di siang hari saat berpuasa, muntah dengan sengaja. Sedangkan menangis tidak ada hubungan dengan hal tersebut, yang akan membatalkan puasa. Mungkin zaman dulu orang tua bermaksud, agar anak tidak rewel dan menangis saat menjalankan puasa. Maka mereka mengatakan bahwa jika menangis akan membatalkan puasa. Masuk akal juga jika menangis itu maksudnya agar anak-anak menahan hawa nafsunya agar tak menangis. Tetapi menangis tidak membatalkan puasa. Hanya mengurangi pahala puasa. Menangis membatalkan puasa, hanya mitos.

3. Berbohong Membatalkan Puasa

Kita sepakat bahwa berbohong termasuk perbuatan dosa. Tetapi berbohong saat berpuasa tidak membatalkan puasa. Hanya mengurangi atau bahkan menghapus pahala puasa. Jadi, ini hanya mitos.

4. Tidur Saat Puasa adalah Ibadah

Saya dulu hampir mempercayai bahwa tidur saat puasa adalah ibadah. Karena dulu disertai hadist yang mengatakan bahwa tidur saat berpuasa adalah ibadah. Padahal ini adalah mitos. Tidak ada aturan agama. Mitos ini berkembang mungkin untuk mengurangi ghibah. Atau bergosip saat  puasa. Daripada kita bergosip dan melakukan hal-hal yang mengurangi pahala berpuasa, maka sebaiknya tidur saja. Lebih aman. Tetapi jika tidur seharian hingga melupakan ibadah yang wajib, bukankah malah tidak bermanfaat?

5. Gosok Gigi Bikin Batal Puasa

Iya membatalkan, jika gosok gigi sambil meminum airnya. Hehehe... Jadi gosok gigi tidak membatalkan puasa. Mitos ini berkembang mungkin dimaksudkan karena adanya ketakutan ada sesuatu yang bisa masuk dalam rongga mulut dengan tidak sengaja melalui kumur-kumur. Ada yang menyarankan agar gosok gigi dilakukan saat sebelum subuh dan setelah berbuka puasa. Intinya, gosok gigi diperbolehkan pada saat berpuasa dan tidak membatalkan puasa, selama air tidak tertelan saat berkumur dengan sengaja. Gosok gigi dapat membatalkan puasa hanyalah mitos.

6. Mandi dan Berenang Bisa Membatalkan Puasa

Mitos ini mungkin dimaksudkan agar puasa lebih khusyuk dan bisa merasakan artinya berpuasa, yaitu menahan diri. Jika mandi hampir tiap jam, tentu saja akan membuat puasa tidak afdol. Apalagi jika dengan sengaja meminum airnya. Sambil menyelam, minum air. Hehehe... Tetapi sepanjang mandi untuk kebersihan, tidak akan membatalkan puasa. Demikian juga berenang. Selama tidak menelan air dengan sengaja, maka tidak akan membatalkan puasa.  Jadi, mandi dan berenang dapat membatalkan puasa, hanyalah mitos.

Ada baiknya kita banyak belajar, agar bisa membedakan antara mitos dan fakta. Mitos berkembang karena ketidak tahuan kita akan suatu hal. Jika kita mau belajar, maka bisa terhindar dari hal-hal yang tidak bermanfaat yang mungkin merugikan. Wallahu'alam.

Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga lancar hingga di hari kemenangan nan fitri nanti. Aamiin...

Semarang, 2 Juni 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun