Bulan Ramadan datang. Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, bulan Ramadan tentu saja disambut  dengan suka cita. Ramadan merupakan bulan yang istimewa. Bulan seribu bulan. Bulan dimana amal kebajikan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bulan dimana umat Islam berpuasa selama satu bulan penuh. Puasa di bulan Ramadan adalah merupakan ibadah wajib bagi umat muslim seperti ibadah wajib lainnya.
Ada banyak persiapan yang dilakukan oleh masyarakat dalam menyambut bulan yang suci nan penuh berkah ini. Antara lain mempersiapkan sajian untuk berbuka dan bersantap sahur. Terutama para ibu yang bertugas untuk menyiapkan sajian itu di bulan puasa. Bahkan mungkin jauh hari, mereka telah mempersiapkannya. Sajian untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan memang sedikit lebih istimewa. Hal ini terjadi karena tidak setiap bulan mereka melakukan ini, hanya di bulan Ramadan saja.
Persiapan yang mereka lakukan telah jauh-jauh hari. Menyediakan ubo rampe (perlengkapan) selama bulan suci Ramadan. Biasanya sih menyangkut untuk biaya pengeluaran bahan konsumsi makanan yang dibuat sedikit lebih istimewa dari hari biasa. Seperti bahan makanan, bumbu dan lainnya. Bila biasanya hanya tersedia makanan utama yaitu nasi, lauk dan buah saja, tetapi di bulan puasa ada menu tambahan berupa makanan pembuka atau biasa disebut takjil di awal berbuka. Makanan pembuka adalah makanan manis yang berupa minuman atau kudapan. Jadi selain mempersiapan makanan utama, juga makanan manis untuk berbuka. Â
Untuk melakukan persiapan, tentu saja menambah anggaran belanja. Bagi yang memiliki penghasilan berlebih, tidak masalah. Tapi bagi yang memiliki penghasilan pas-pasan, harus pintar mengatur pengeluaran untuk persiapan puasa ini.
Dalam mengatur pengeluaran selama bulan puasa, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu, agar tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Ada beberapa cara dalam mengatur persiapan belanja untuk bulan puasa.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Dalam membelanjakan kebutuhan bahan pokok makanan selama bulan puasa, sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan berlebihan. Jangan mentang-mentang bulan puasa, maka kita berbelanja melebihi dari yang kita butuhkan. Karena selama bulan puasa, biasanya kapasitas perut kita berbatas. Memasaklah sesuai dengan jumlah keluarga. Atau bila terlanjur menyediakan banyak makanan dan berlebih, kita bisa membagikannya ke tetangga atau kepada orang sekitar yang membutuhkan. Bahkan sangat dianjurkan untuk berbagi ke sesama selama kita memiliki rezeki yang berlebih. Bisa menjadi ladang amal tentunya. Tidak mubazir.
2. Buatlah Rencana Daftar Menu Selama Bulan Puasa
Sebelum membelanjakan bahan makanan untuk persiapan selama bulan puasa, tak ada salahnya kita merancang menu selama bulan puasa. Paling tidak, untuk satu minggu ke depan, kita sudah memperoleh gambaran apa saja yang akan kita masak nanti. Hal ini berkaitan dengan bahan yang akan kita belanjakan, agar tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan. Jadi akan lebih sedikit menghemat karena bahan yang kita belanjakan tidak mubazir. Dan sesuai menu yang kita rencanakan.
3. Buatlah Daftar Belanja Terlebih Dahulu
Setelah membuat rencana daftar menu, maka selama bulan puasa, ada baiknya untuk memperingan pikiran dalam berbelanja, kita membuat daftar belanja terlebih dahulu. Selain bisa untuk menghemat pengeluaran, juga lebih terencana. Paling tidak, sebelum berbelanja, catat kebutuhan yang akan kita beli. Misalnya, ayam, ikan, sayur atau bumbu dapur. Untuk makanan yang cepat busuk seperti sayur, sebaiknya sedikit saja, jangan berlebihan. Sesuaikan dengan kebutuhan harian. Jika makanan yang bisa disimpan dalam lemari es, kita bisa membelanjakannya satu minggu sekali.
4. Pilihlah Bahan Makanan yang Mudah Memasaknya
Dalam berbelanja, pilihlah bahan yang bagus kondisinya, agar jika bersisa, kita bisa menyimpannya di lemari es. Hari berikutnya kita bisa pergunakan kembali. Saat disimpan dalam lemari es tidak mudah busuk atau basi.
Pilihlah bahan makanan yang mudah cara memasaknya. Misalnya lauk, sebisa mungkin jangan membeli bahan makanan yang ribet cara memasaknya, karena biasanya saat persiapan memasak untuk berbuka dan santap sahur, hanya memiliki waktu yang terbatas.
Jika persiapan memasak untuk berbuka masih bisa memiliki waktu yang lumayan, kita bisa memasak makanan yang kita inginkan seperti ayam goreng, ikan dan sayur. Belum lagi ada takjil seperti kolak, es campur atau lainnya. Akan tetapi, untuk santap sahur, kita bisa memasak yang lebih praktis, yang tinggal menggoreng, seperti nugget, sosis atau makanan praktis lainnya. Biasanya anak-anak lebih suka. Lebih bersemangat. Jangan lupa, sesuaikan dengan asupan gizi untuk mereka. Meski berpuasa, asupan gizi juga harus diperhatikan.
5. Fokuskan Pada Tujuan Awal, yaitu Ibadah
Setelah segala kebutuhan persiapan selama bulan puasa terpenuhi, jangan lupakan tujuan semula dari berpuasa. Niat dari berpuasa karena ibadah. Rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rezeki, memberikan kita kehidupan dengan memenuhi perintah-Nya yaitu kewajiban kita berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan.
Jika kita selalu ingat kepada Allah, maka kita tidak akan berbuat berlebihan dan tidak akan bertindak mubazir.
Menyambut bulan suci Ramadan dengan hati suka cita. Buatlah sesuatu yang bisa memperingan persiapan menyambut bulan suci ini. Jangan diperberat dengan urusan-urusan yang bisa menggugurkan tujuan semula, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Carilah ladang amal sebanyak mungkin. Berlomba-lombalah dalam kebaikan, agar amal ibadah kita mendapatkan amal yang berlipat ganda. Aamiin.
Semoga bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Semarang, 15 Mei 2018.
