Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bakmi Anglo, Memiliki Aroma Sedap dan Lezat

7 Maret 2018   13:35 Diperbarui: 7 Maret 2018   13:37 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah termasuk penggemar bakmi kuah alias mie rebus. Atau mie godhog kata orang Jawa. Karena rasanya segar dan ringan. Apalagi pada saat malas makan nasi, tapi lapar dan ingin makan yang seger. Mie godhok bisa menjadi alternatif.

Ketika saya berkunjung ke Jogja, dalam perjalanan pulang ke Semarang, sudah lepas magrib. Saya mencari bakmi rebus sebagai pilihan untuk makan malam. Pas sama cuaca yang saat itu sejak siang hingga malam hari, hujan terus tanpa henti. Ada warung bakmi rebus yang selalu menjadi klangenan saya untuk kembali mengunjunginya, saat saya berkunjung ke Jogja. Warung Bakmi Anglo Mbak Sri.

Warung Bakmi Anglo Mbak Sri ini berlokasi di Jalan Magelang km 12 Tempel Yogyakarta. Tepatnya di sisi kiri jalan dari arah Jogja sebelum jembatan Tempel, yang merupakan perbatasan antara provensi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jika bingung lokasinya, bisa membuka google maps.

Bakmi Anglo adalah bakmi jawa yang dimasak dalam tungku yang terbuat dari tanah liat (anglo) dengan bahan bakar bara arang. Terasa istimewa, karena dengan cara memasak ini memberikan sensasi rasa yang berbeda dengan cara memasak yang biasa. Beraroma sedap.

Cara memasak bakmi anglo memakai tungku dari tanah liat (anglo) dengan bahab bakar bara arang. (Dokpri).
Cara memasak bakmi anglo memakai tungku dari tanah liat (anglo) dengan bahab bakar bara arang. (Dokpri).
Sesampai di warung Bakmi Anglo Mbak Sri sudah banyak yang antre. Warung yang sederhana ini, selalu penuh tiap harinya. Buka jam empat sore hingga tengah malam. Karena ramai itulah, para pelanggannya hafal. Bagi yang sering berkunjung, pasti akan bertanya, "Saya urutan keberapa?" hehehe....

Saya memesan bakmi rebus dan capjay goreng. Minumnya teh manis gula batu. Saya mendapat urutan ke enam. It's okey, karena penjualnya sigap dalam mempersiapkan masakan. Sengaja saya memilih tempat duduk dekat penjualnya, karena ingin tahu cara memasaknya.

Proses memasak dengan memakai tungku arang bagi yang tak biasa, tentu saja akan repot. Tetapi karena mereka telah lihai, maka tak membutuhkan waktu lama, makanan cepat tersaji. Ada beberapa orang yang memasak dengan tugas yang berbeda-beda. Sehingga cepat selesai. Meski yang memasak satu orang, tetapi dibantu oleh dua orang. Wajannya juga tidak hanya satu, melainkan beberapa. Sehingga satu racikan hanya memakan waktu lima menit saja.

Eh, ada petai yang menggantung di dekat tempat memasak. Saya tanya, "Kalau petai, untuk masakan apa?" Mereka menjawab, "Untuk semua masakan juga bisa. Nasi goreng, capjay, mie, sesuai permintaan." Oh, begitu, ya. Baiklah kalau begitu. Saya memesan, capjay gorengnya memakai petai. Sssttt... sebenarnya saya sih tidak suka petai, tetapi sebelah saya alias teman seperjalanan saya, suka sama petai. Hehehe...

Taraaaa.... pesanan saya sudah jadi. Bakmi kuah ala mbak Sri. Aromanya segar, khas masakan yang dimasak memakai bahan bakar arang. Kuahnya berlimpah. Memakai kaldu dan ayam kampung, telur bebek, sayurnya kol dan daun bawang. Rasanya? Gurih sedap. Satu porsi, kenyang. Apalagi jika pedas, langsung berkeringat. Badan menjadi hangat dan segar kembali.

Untuk capjay jawa ala mbak Sri, tak kalah enaknya. Berbeda dengan capjay lainnya, rasa capjay di sini manis gurih. Isinya, tepung goreng, sayur kol, daun bawang, daging ayam kampung, telur bebek. Satu porsi mengenyangkan. Sedap dan mantap.

Capjay Jawa ala Warung Mbak Sri, rasanya sedap, manis gurih. Eh, ada petainya, loh. Sesuai permintaan pembeli. Heeem... nyumiii... (Dokpri).
Capjay Jawa ala Warung Mbak Sri, rasanya sedap, manis gurih. Eh, ada petainya, loh. Sesuai permintaan pembeli. Heeem... nyumiii... (Dokpri).
Di samping menu bakmi, di sini juga tersedia nasi goreng dan brongkos. Brongkos adalah masakan khas kota Yogyakarta. Berbahan dasar daging sapi. Mirip rawon, tetapi kuahnya lebih sedikit dan bersantan. Rasanya manis gurih. Cocok dimakan bersama nasi putih hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun