Hari Minggu. Saya dan keluarga mengunjungi kerabat di Cepu. Kota yang berada di Jawa Tengah. Perjalanannya cukup lumayan jauh dari kota Semarang. Kota Cepu sendiri terkenal dengan minyaknya, merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Sesampai di kota Blora sudah masuk jam 09.00. Dari rumah belum sarapan. Lapar nih. Lalu kami mencari makanan untuk mengganjal perut yang lapar. Apa sih makanan khas kota Blora? Ada beberapa makanan khas Blora yang bisa dipilih. Diantaranya adalah sate ayam khas Blora dan lontong tahu khas Blora.
Di sekitar Alun-alun kota Blora ada tempat kuliner yang sudah buka. Hanya berjarak beberapa meter dari Alun-alun. Kami berhenti. Ada banyak berjajar warung. Sate ayam, sate sapi, sate kambing, soto klutekan dan lontong tahu telur. Pilihan jatuh pada Lontong Tahu Telur Mbak Marpuah. Ternyata kami pengunjung pertama.
Lontong tahu adalah makanan yang berbahan dasar tahu. Tahu dicampur dengan telur lalu diberi garam sedikit. Diaduk sebentar kemudian digoreng.Â
Setelah matang, tahu telur tadi disajikan dalam sebuah piring yang telah diberi beberapa irisan lontong. Kemudian diberi toping bumbu kacang, kecambah mentah, bawang goreng dan irisan daun seledri. Nah, inilah yang membedakan dengan lontong tahu kota lainnya. Bumbu kacang lontong tahu khas Blora hanya memakai satu kecap asli produksi kota Blora yang terkenal enaknya.
Dengan cowek yang terbuat dari tanah liat dan ulegan dari kayu. Ibu Marpuah dengan sigap melayani pembeli. Bumbunya antara lain cabai rawit, jeruk nipis, bawang putih, kacang tanah yang sudah digoreng lalu diberi campuran bumbu rahasia.Â
Bumbu rahasia ini berupa bumbu cair yang berwarna coklat tua. Saat saya tanya pada penjualnya, apakah bumbu itu gula merah? Ia menjawab bukan. Ternyata cairan bumbu tersebut adalah kecap. O, jadi inilah yang membuat enak dan makanan ini menjadi buruan penggemar kuliner saat berkunjung ke kota Blora.
Taraaaa... pesanan lontong tahu telah siap. Sepiring lontong tahu telur telah ada di hadapan saya. Hem, sepertinya enak nih. Yang jelas segar, karena makanan ini dibuat langsung saat dipesan kemudian disajikan. Manis gurih segar. Benar saja. Bumbu rahasia tadi kuncinya. Kecap manis asli Blora. Ketika melihat satu porsi terasa banyak. Pasti tidak habis, pikir saya. Eh, setelah saya menikmatinya satu suap demi suap Ternyata ludes juga. Hehehe... ini pasti efek lapar dan karena makanan ini memang lezat, deh!
Karena enak, saya memesan kembali dua porsi dibungkus untuk oleh-oleh. Ada yang unik. Pembungkusnya dari daun jati. Bukan daun pisang atau kertas pembungkus makanan. Wah... inilah ciri khasnya jika di kota Blora.
See you.. saya masih harus melanjutkan lagi ke kota Cepu.
Semarang, 21 Januari 2018.