Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kucing, Memiliki Rasa Persahabatan

21 Desember 2017   09:49 Diperbarui: 21 Desember 2017   19:43 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cimut dan Oren, yang bersahabat dari kecil. (Foto: dokpri).

Dulu, Bunda (dibaca: saya) memiliki dua kucing yang bisa dikatakan amazing. Namanya Cimut dan Oren. Cimut adalah singkatan dari kucing imut. Bulunya berwarna hitam. Sedangkan Oren, karena ia memiliki bulu yang berwarna kuning oranye, maka ia dinamakan Oren. Keduanya sama-sama kucing nemu yang dibawa pulang. Seumuran. Tetapi lebih tuaan Cimut. Mereka bersahabat.

1. Cimut

Saat itu, anak bungsu (dipanggil adik) pulang sekolah sambil membawa kucing kecil berwarna hitam. Dekil dan kurus.

"Bun, maaf ya. Aku tadi nemu kucing di jalan. Kasihan dia nangis terus. Sepertinya kehilangan induknya. Waktu aku panggil, eh, dia malah ngikutin aku terus. Ya udah deh, aku bawa pulang. Boleh ya, bun. Kasihan." katanya memohon sambil memberi alasan.

Cimut alias kucing imut. Berbulu hitam dan putih. (Foto: dokpri).
Cimut alias kucing imut. Berbulu hitam dan putih. (Foto: dokpri).
Ya, ya. Akhirnya setelah melalui negosiasi panjang, rapat keluarga antara ayah, bunda, kakak dan adik, akhirnya resmi sudah Cimut menjadi anggota keluarga. Cimut adalah kucing kami yang pertama. 

2. Oren

Dari jarak waktu antara kedatangan Cimut dan Oren hanya seminggu.  Tiba-tiba Ayah datang dari kerja membawa kucing kuning oranye. Katanya, waktu di tempat kerja, ia diikuti terus sama kucing kecil yang kehilangan induknya. 

"Kasihan, bun. Dia mengeong terus cari emaknya. Trus, ayah ngomong sama dia: pus, pus, kalau kamu ngikuti aku terus, nanti kubawa kamu pulang, loh. Eh, dia ngikuti ayah terus. Ya udah deh, aku bawa. Buat bunda. Katanya Bunda suka kucing, kan?"

Oren. Kucing kuning oranye yang tomboi. (Foto: dokpri).
Oren. Kucing kuning oranye yang tomboi. (Foto: dokpri).
Waduh, siapa yang bisa menolak? Ya udah, resmilah Oren menjadi anggota keluarga, sebagai kucing kedua.

Dan tahukah?

Keduanya betina! Glek, bakalan jadi banyak nih! (Pakai emoction wajah galau membelalakkan mata, ya!).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun