Beberapa hari lalu saya sedang kesal. Capek dan cepat marah. Betapa tidak, beberapa hari saya berkutat pada cuci piring dan cuci baju melulu. Si embak yang biasanya membantu saya, tidak masuk karena baru piknik. Duh, badan ini rasanya capek sekali. Padahal dulu sebelum ada si embak juga suka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Tidak pernah mengeluh. Sekarang mudah mengeluh. Nah itulah. Saya ini manusia biasa. Pengeluh dan suka kesal.
Tetapi kekesalan dan capek saya berubah menjadi bahagia saat ada paket datang dari JNE.
"Rumah Wahyu, ya?" tanya mas yang bawa paket. Si mas ini belum tahu kalau Wahyu itu seorang emak. "Oh, ibu Wahyu sendiri, ya?" ralatnya.
"Iya, betul. Paket buku ya, mas. Sudah  saya tunggu." jawab saya. Setelah buku diterima, tanda tangan, memakai sesi foto segala sebagai tanda bukti paket diterima. Seperti selebriti saja. Baiklah,nggak papa, sesekali. Hehehe....
Segera saya buka paket buku. Taraaa... Buku terbitan Mizan. Judulnya? "Dayat" Kumpulan cerita orang-orang keren yang bernama Dayat, bersama Pidi Baiq dan Rumpies The Club (RTC).
Ada nama saya di buku tersebut, di antara sepuluh nama pemenang Event Fiksi Penggemar yang diselenggarakan oleh DAR! Mizan, RTC dan Kompasiana beberapa waktu lalu. Harap-harap cemas.
Sebenarnya sih sudah sering bergabung dalam buku bersama penulis lainnya. Bersama RTC ataupun penulis di luar RTC. Tetapi, buku "Dayat" ini beda. Karena buku tersebut selain dengan penulis dari RTC, juga ada penulis Pidi Baiq. Siapa sih yang tidak kenal dia? Pidi Baiq adalah penulis buku "Dilan" yang sedang ngetop saat ini.
Nah, kembali ke buku "Dayat" tadi. Sebagai manusia biasa, karena ada nama saya di buku tersebut, maka hal pertama kali yang saya cari adalah tulisan saya. Ada di halaman 50. Judulnya Misteri Rumah Tua dan Rumput Ilalang. Saya bolak balik halaman belakang. Kok nggak ada tulisan saya? Yang ada hanya gambar komik. Tidak ada tulisan cerita yang berbentuk huruf banyak berurutan? Setelah lama saya melihat dan membaca. Baru deh saya ngeh. Bahwa karya cerita saya itu dikolaborasikan dengan karya gambar komik. Wah kejutan!
Cerita saya berkolaborasi dengan komikus Bintang Suhadiyono. Goresan tangannya kuat. Jadi keren deh! Misteri, kocak. Gambaran yang dihasilkan persis seperti yang saya maksud dalam cerita. Ekspresi wajah di komik tersebut sesuai. Ceritanya jadi seru. Meskipun ada penyesuaian sedikit. Tetapi secara keseluruhan, pas seperti yang saya maksud. Cocok.
Jadi, sebenarnya, dulu saya memiliki keinginan membuat cerita yang digabungkan dengan gambar komik. Pasti seru! Kolaborasi ini ingin saya wujudkan dengan teman saya yang pintar melukis. Tetapi hingga sekarang belum terwujud. Padahal setiap hari bertemu loh. Sampai detik ini. Sssstt... teman saya ini ada di samping saya, alias ayahnya anak-anak. Hehehe.... Nah, di buku"Dayat" keinginan itu terwujud! Kolaborasi cerita dengan gambar komik. Alhamdulillah. Meskipun keinginan kolaborasi dengan teman saya yang tersebut di atas belum terwujud. Tetapi di buku "Dayat" telah terwujud.
Buku tersebut sudah bisa ditemukan di toko buku Gramedia, ya. Tidak rugi memiliki buku ini.
Oya, ada satu keinginan lagi yang belum kesampaian. Membuat buku novel. Semoga cepat terwujud. Aamiin.
Semarang, 10 Desember 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H