Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peranan Ayah Sangat Besar dalam Keluarga

12 November 2017   16:19 Diperbarui: 12 November 2017   16:30 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peranan ayah sangat besar dalam keluarga. (Foto: dokpri).

Hari ini adalah Hari Ayah Nasional. Di Indonesia, hari ayah pertama kali dideklarasikan di Solo pada tahun 2006.

Dari Wikipedia, dituliskan bahwa Hari Ayah dibuat untuk menghormati peran ayah. Sedangkan di Amerika dan lebih dari 75 negara lainnya, seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hong Kong, peringatan Hari Ayah atau Father's Day dirayakan pada Minggu di pekan ketiga Juni.

Di puluhan negara tersebut, perayaan Hari Ayah sudah dimulai sejak awal abad ke-12. Biasanya, masih kata Wikipedia, Hari Ayah dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan.

Tapi lepas dari semua itu, sebenarnya peranan ayah dalam keluarga besar sekali. Ayah juga berperan membentuk karakter sebuah keluarga, yang selama ini, bunda lebih banyak memiliki peran tersebut. Karena ada hubungannya dengan mendidik dan merawat anak, bunda lebih banyak berperan. Mungkin hal ini karena ayah lebih berperan sebagai pencari nafkah di dalam sebuah keluarga dan sering berada di luar rumah, sehingga posisinya sering tak tampak. Beda dengan peranan bunda, yang cenderung berada dalam rumah, mendidik dan membesarkan buah hatinya. Tetapi sih, dua-duanya memiliki peranan sangat besar dalam keluarga, dalam membentuk sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia.

Pada umumnya, dalam masyarakat Indonesia, ayah lebih cenderung bertugas dalam bidang finansial. Mencari nafkah untuk membiayai segala kebutuhan rumah tangga. Sedangkan bunda lebih cenderung mengurus kebutuhan rumah, seperti mengurus kebutuhan anak, kebutuhan makanan, kebersihan rumah dan lain-lain. Jika ada bunda yang bekerja, lebih ke dukungan menambah finansial tersebut. Peranan bunda lebih condong ke peranan sebagai pendidik anak-anak agar kelak menjadikan anak yang pintar dan menjadi kebanggaan keluarga.

Tapi di era sekarang, baik ayah maupun bunda bersatu bahu membahu, saling mengisi peranan, demi menciptakan sebuah keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia. Tak harus ada pembagian tugas ini dan itu. Ini tugas ayah, ini tugas bunda. Apapun yang bisa dilakukan baik itu ayah atau bunda, sebisa mungkin dilakukan.

Pernahkan melihat ayah memasak? Herankah? Bukankah memasak adalah tugas seorang bunda? Tetapi ketika ayah memasak, seringkali menciptakan masakan yang lain dari pada yang lain. Istimewa! Meskipun hanya nasi goreng dan telur dadar. Lebih berasa bumbunya dan lebih kreatif karena justru ayah lebih berani membuat sesuatu yang menurutnya enak. Contoh nyata, suami saya sering memasak nasi goreng. Rasanya beda dengan masakan saya. Lebih cetar lah, hingga saya tidak bisa menirunya. Saat anak saya tanya, enak mana nasi goreng bikinan ayah atau bunda. Mereka menjawab enakan nasi goreng bikinan ayah. Nah, tuh kan. Hehehe... ini sekedar contoh saja.

Ayah juga, kadang-kadang bahkan sering mengajak bermain anak-anak di waktu kecil. Saat bunda repot mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, maka tak sungkan ayah melakukannya. Menggantikan bunda momong. Bahkan mungkin lebih heboh dan lebih "rock" loh, jika dibandingkan saat bermain dengan bunda. Lebih menguji nyali dan keberanian anak. Anak lebih menyukainya. Mungkin karena bunda lebih banyak khawatirnya dan banyak larangan. Tapi ini bukan membanding-bandingkan, ya. Keduanya tetap berperanan penting dalam sebuah keluarga dalam mendidik anak-anak. Hanya berbeda karakter.

Hari Ayah tanggal 12 Nopember bisa dikatakan sebagai hari menghormati ayah, yang selama ini berperan penting dalam sebuah keluarga, seperti mencari nafkah, mendidik dan membesarkan anak, membentuk karakter anak dan keluarga. Banyak sekali peranan ayah. Ia juga orang tua yang patut dihormati dan disayang oleh anak-anaknya. Bunda juga terbantu dengan peran ayah dalam mendidik anak.

Tetapi jangan hanya terpaku pada hari ini saja, ya. Karena seorang Ayah, memiliki peran penting dalam kehidupan keluarga, tak hanya hari ini saja, tetapi seterusnya. Apalagi dalam agama Islam, untuk anak perempuan, jika kelak akan menikah, ayah akan menjadi wali nikahnya. Ihiks, jadi teringat ayah saya nih, pas menikah dengan suami, ayah menikahkan langsung sebagai wali nikah dan lancar. Sah... sah... sah...

So, peran ayah sangatlah penting dalam keluarga. Ayah adalah hero buat keluarga. Tetap sayangi ayah, sampai tak berbatas waktu!

Buat seluruh ayah di Indonesia. Selamat hari ayah. Semoga menjadi ayah yang baik dalam keluarga. Bisa membentuk karakter anak dan keluarga Indonesia yang harmonis sehingga menciptakan generasi anak di masa mendatang, yang berguna bagi agama, negara dan bangsa, juga lingkungannya. Aamiin.

Selamat Hari Ayah Nasional!



Semarang, 12 Nopember 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun