Saat saya sedang dalam perjalanan Semarang-Solo atau Semarang-Klaten, saya melewati Kabupaten Boyolali. Kabupaten Boyolali ini terkenal dengan hasil susu sapi. Selain itu, Kabupaten Boyolali sekarang berwajah baru dan bagus, lho. Lokasi pusat pemerintahannya menjadi satu lokasi dengan gedung DPRD dan kantor-kantor lainnya. Juga tempat peribadatan bermacam agama. Seperti masjid, gereja, pura, klenteng dan vihara. Hal ini menunjukkan kerukunan dan toleransi masyarakat di sana.
Ada salah satu warung soto yang menjadi tujuan utama. Warung Soto Segeer Hj. Fatimah (dengan huruf "e" dua).Ternyata dulunya adalah Warung Soto Mbok Giyem yang telah kondang sejak lama.
Saat saya tanya pada pramusaji di sana, perubahan nama itu sejak tahun 2015 dan telah dipatenkan. Hj. Fatimah sendiri merupakan anak dari Mbok Giyem. Perubahan yang berani, karena masyarakat Boyolali dan sekitarnya mengenal nama Soto Mbok Giyem sudah lama dan telah kondang. Meskipun berganti nama, warung soto tersebut tetap ramai. Dan nyaris tak pernah sepi. Buka sejak pagi pukul 06.00 sampai malam sekitar jam 20.30 WIB.
Soto ayam maupun soto daging dengan kuah bening, terasa segar. Ada perbedaan antara soto ayam dengan soto daging. Untuk soto ayam, sajiannya memakai so'on, ayam suwir, seledri dan taburan bawang merah goreng. Sedangkan soto dagingnya memakai kecambah, irisan daging, seledri dan bawang merah goreng. Tersaji dalam mangkok kecil, tetapi mengenyangkan buat saya. Ssst... kenyang karena satu mangkok tapi tambahan gorengan tak cuma satu... hehehe... jelas kenyang dong.Tapi bagi yang masih belum kenyang, tentu saja bisa memesan separuh mangkok soto. Boleh kok...
Soto menjadi lebih segar dengan tambahan berbagai gorengan seperti perkedel, tempe/tahu goreng, bakwan jagung, mento, otak goreng. Juga bermacam-macam sate. Sate kikil, sate bakso, sate udang goreng, sate telur puyuh. Nyumi lah... semua bikin dag dig dug hati.. hehehe... kenyang maksudnya. Jika belum kenyang, masih ada berbagai jajanan pasar bisa menjadi pilihan. Fuuuiii... semuanya enak.
Dengan iringan live musik campur sari lagu Jawa, semakin gayeng makannya. Lagu yang dibawakan memang tidak familier di telinga saya, tapi enak di dengar. Kebanyakan lagu tentang kerinduan buat kekasih hatinya. Tak terasa perut kenyang dan badan menjadi segar karena Soto Segeer yang benar-benar seger. Lanjut lagi perjalannya yuk. Saya mau ke Klaten.
So, jika ke Boyolali mampir ke Soto Segeer, ya. Recomended, deh!
Semarang, 9 Nopember 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H