Ya sudah, diterima saja. Sebenarnya masih banyak yang ingin ditemui. Tapi saat itu konsentrasi saya sudah buyar. Bahkan sempat diprotes mas Nito lewat inbox kenapa tidak bisa bertemu padahal sudah di lokasi. Bang Ikhwanul juga tidak bertemu. Padahal sudah dirancang jauh-jauh hari untuk bisa bertemu. Tapi, begitulah. Ada hal yang lebih penting. Sosok Ayah, yang sudah membesarkanku dan saat itu sedang terbaring sakit.
Selamat kepada mas Nanang Diyanto sebagai Best In Citizen Jurnalism, mas Yon Bayu sebagai Best In Opinion, mbak Lilik Fatimah Azzahra sebagai Best In Fiction sekaligus People's Choice, Listhia H Rahman sebagai Best In Spesific Interest, mas Zulfikar Akbar sebagai Kompasianer Of The Year dan Andrew Darwis sebagai Lifetime Achievement.
Sukses buat kalian dan semakin rajin menulis di Kompasiana kita yang tercinta ini.
Akhirnya Pulang Sebelum Puncak Acara
Dengan kereta api yang bisa terkejar malam itu juga, Alhamdulillah bisa dimajukan menjadi pukul 21.30 hari itu. Rencana awal pulang esok paginya pukul 15.00. Tiba di Semarang pukul 03.00 langsung menuju rumah ayah. Saya masih bisa menunggui ayah satu hari, meski sudah tidak bisa menerima respon karena tidur terus.
23 Oktober 2017 pukul 06.50. Innalillahi wa innalillahi rojiun. Ayah berpulang dengan tenang. Tanpa ada rasa kesakitan. Seperti tidur lelap yang panjang. Allah memanggil beliau setelah tiga tahun kepergian ibu, sesuai janji ayah kepada ibu. Kesetiaan ayah pada ibu membuat kami sekeluarga terharu. Ternyata mereka mempunyai perjanjian sebelum mereka berpisah karena waktu, akan saling menyusul paling lama tiga tahun kemudian. Dan Subhanallah tiga tahun lebih lima bulan Ayah menyusul ibu. Tanggal dan jam kepergiaannya hampir bersamaan. Lokasi makam, jauh hari juga sudah dipersiapkan oleh beliau di sisi Ibu. Bersebelahan persis. Subhanallah segalanya dipermudah. Pesan beliau jauh hari juga, tidak boleh ada air mata, meskipun ingin menangis.
Semoga beliau husnul khotimah dan dilapangkan jalannya. Aamiin.
Terimakasih banyak buat teman-teman Kompasianer yang telah memberikan perhatian yang begitu besar kepada saya, baik lewat facebook maupun WA. Saya meminta maaf belum bisa menjawab satu persatu karena masih belum move on sepenuhnya. Terimakasih sekali lagi.
Sugeng tindhak, bapak. Dalem ikhlas.