Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Engkau Matahariku

15 Oktober 2017   22:28 Diperbarui: 15 Oktober 2017   22:35 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

betapa ini suatu kebetulan, keindahan yang diagungkan olehmu berangsur menyurut. kau akan terus berjalan, sementara aku diam saja. bagai batu yang teronggok pada sebuah tempat indah, meski pedih di rasa. 

di dera dingin dan angin menerpa, tak mampu menggoyahkan tempatku berada. tak terusik perasaan apapun yang kau bangun dengan sepotong hati yang tersisa. makin membumbungkan rasa pedih ini.

hembusan katamu, yang berkata aku cinta padamu, tapi tak pernah bersemayam lama, hanya sebentar lalu pergi.hei, berhentilah sejenak, aku mohon padamu, berhentilah sejenak, agar aku bisa merapatkan hati, lalu mengatakan pula, bahwa kau adalah belahan jiwa. aku tak akan berpaling darimu. 

hanya kau. adakah waktu yang tak berbatas untukku, untuk merasa bahagia, saat aku jatuh cinta, saat aku terbang jauh ke sana, hanya denganmu. 

maka saat aku mengatakan kaulah matahariku, kau cahaya bagiku, saat itulah inginku kau ada di sisiku, di pelukku. tapi serupa angin, mendesau dan tak pernah berbentuk. aku menginginkanmu, hanya saja, kau tak pernah ada.

o, tak sanggup, aku tak sanggup.

Semarang, 15 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun