Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Soto Kemiri, Soto Khas Kota Pati

6 Februari 2017   11:21 Diperbarui: 6 Februari 2017   20:37 4570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setiap daerah memiliki resep masakan Soto. Soto Kemiri adalah salah satunya. Merupakan masakan soto khas kota Pati, Jawa Tengah. Soto kemiri merupakan kuliner yang melegenda. Ada sejarah yang unik tentang soto ini.

Konon, pada zaman dulu banyak warga yang tidak sanggup membeli ayam atau daging sebagai bahan dasar pembuatan soto, maka masyarakat memakai bumbu kemiri sebagai penggantinya. Dan memang sajian Soto Kemiri ini minimalis. Semangkuk nasi yang diisi dengan kecambah atau tauge, seledri, bawang goreng dan sedikit suwiran ayam yang disiram dengan kuah soto santan encer, berbumbu kemiri dan berwarna kuning kunyit. Tapi soal rasa, jangan ditanya deh. Meskipun minimalis, tetap lezat rasanya, karena aroma rempah-rempahnya sangat kentara. Gambaran rasanya adalah asin, manis, gurih. Manis dari soto berasal dari siraman kecap manis asli Pati yang terkenal enak. 

Ada pula sejarah yang menyebutkan, Soto Kemiri berasal dari dukuh Kemiri, Desa Sarirejo Kabupaten Pati, yang dulunya merupakan hutan rempah-rempah Kemiri. Karena itulah disebut Soto Kemiri. Dan memang kebanyakan penjual Soto Kemiri awalnya berasal dari dukuh tersebut, yang menjual dagangan di sepanjang Jalan Kembang Joyo sekitar dukuh Kemiri. 

Soto Kemiri menjadi menu andalan untuk para pekerja dan petani di Pati pada jaman itu. Karena di samping murah, juga sangat lezat. Istilah sekarang, murmer, murah meriah. Tetapi sekarang Soto Kemiri telah menjadi menu favorit berbagai kalangan, karena kelezatannya. Dan sudah memakai ayam kampung sebagai bahan dasarnya, sehingga Soto Kemiri memiliki cita rasa khas yang lebih sedap.

Soto Kemiri memiliki keunikan pada saat penyajian. Nasi telah diberi kuah, beberapa kali kuahnya dikembalikan lagi dalam kuali tempat kuah, kemudian, baru mangkuk nasi dituang kuah kembali sebagai proses terakhir hingga nasi menjadi hangat. Alasan dari penjualnya saat saya tanyakan mengapa begitu, adalah biar bumbu meresap dalam nasi dan nasinya menjadi hangat. Dan memang iya, bumbu meresap dalam nasi. E tapi, mungkin juga karena kebiasaan dari penjual ya, yang terjaga secara turun menurun dan menjadi ciri khas dari tata cara menyajikan Soto Kemiri ini. 

Ayam ungkep berasal dari ayam kampung, sehingga rasanya gurih dan khas. (dokpri)
Ayam ungkep berasal dari ayam kampung, sehingga rasanya gurih dan khas. (dokpri)
Harga yang dibandrol dalam setiap mangkuk Soto Kemiri tak mahal dan terjangkau. Hanya empat ribu hingga lima ribu rupiah per mangkuk. Ayam ungkep sebagai sajian tambahan, seharga antara tiga ribu sampai delapan ribu rupiah. Murah bukan? Tetapi tentu saja ayam ungkep sangat kecil ukurannya. Jika kita menyantapnya, mungkin butuh beberapa potong ayam untuk menuntaskan kepuasan rasa kuliner soto ini. Jangan khawatir dengan harga, tetap murah. Jika dihitung, dua mangkuk soto, dua potong ayam dan satu gelas es teh manis, hanya duapuluh enam ribu rupiah. Sudah kenyang dan puas.
Ayam ungkep yang berukuran minimalis karena menggunakan ayam kampung yang masih muda. Sehingga membutuhkan beberapa potong ayam untuk bisamenuntaskan kepuasan kuliner Soto Kemiri. Tapi jangan kuatir, karena murmer dan merakyat terjangkau kantong. (dokpri)
Ayam ungkep yang berukuran minimalis karena menggunakan ayam kampung yang masih muda. Sehingga membutuhkan beberapa potong ayam untuk bisamenuntaskan kepuasan kuliner Soto Kemiri. Tapi jangan kuatir, karena murmer dan merakyat terjangkau kantong. (dokpri)
Untuk sekarang ini, Soto Kemiri telah menyebar ke berbagai tempat di kota Pati, meski ada yang masih bertahan di Jalan Kembang Joyo seperti "Soto Kemiri Pak Lasdi". Ada juga yang berjualan di Jalan Kyai Saleh kota Pati, "Soto Kemiri Pak Kribo" yang terkenal karena lezat dan khas juga laris, murah lagi. Satu keluarga, ayah, bunda, kakak dan adik hanya membayar kurang dari seratus ribu. Padahal memakai beberapa potong ayam, ayah dan adik minta dua porsi nasi soto. Heeem.. puas rasanya.

Nah, jika ke Pati, sempatkan mampir kuliner Soto Kemiri, ya. Memanjakan lidah dengan Soto Kemiri nan lezat juga merakyat, tak kalah dengan resep soto daerah lainnya.

Semarang, 6 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun