Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[FF 150] Angin yang Cemburu

5 Februari 2017   10:10 Diperbarui: 5 Februari 2017   23:56 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angin yang Cemburu. sumber gambar: Pixabay

Angin sedang cemburu. Sedang desirnya mengoyak-koyak, bagai sebuah balas dendam. Tiba-tiba berbunyi: braaak... Aku tak berkutik.

Akhirnya, luluh juga melihat wajah bayinya. Ia selalu memperlihatkan andalan, agar bisa meruntuhkan amarahku. Lalu dengan senyum menyerigai, ia berkata, "Sayang, bolehkah aku mencium keningmu?"

Tentu saja aku mengiyakan deminya, tanpa memberikan syarat apapun.

Hanya satu hal yang sangat kubenci sekaligus merinduinya, wajah bayi yang dimilikinya! Bagai tak berdosa dan memiliki mata berbinar, seolah mengatakan, cintailah aku!

Baik, bahkan saat ia berkata, "Sesekali aku ingin bertukar posisi denganmu." 

"Mana bisa?"

"Bisa,"

"Bagaimana caranya?"

"Mulai detik ini, kita bertukar handphone,"

Wajahku pias, mana bisa bertukar handphone? Ia hanya tertawa lebar, lalu memperlihatkan wajah andalannya. Wajah Bayi! Aku tak berkutik. 

"Gimana? Mau tidak?"

"Semaumu lah!" sahutku.

Lalu dalam hitungan detik, ia meraih diriku dan merengkuhnya, hingga sesak dadaku. Masih tak kumengerti, apa maksudnya. 

"Aku hanya cemburu!" serunya.

 

Cemburu? Padaku?

Tapi aku memang patut dicemburui, serigai hatiku!

 

Semarang, 5 Februari 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun