"Semaumu lah!" sahutku.
Lalu dalam hitungan detik, ia meraih diriku dan merengkuhnya, hingga sesak dadaku. Masih tak kumengerti, apa maksudnya.Â
"Aku hanya cemburu!" serunya.
Â
Cemburu? Padaku?
Tapi aku memang patut dicemburui, serigai hatiku!
Â
Semarang, 5 Februari 2017.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!