sesungguhnya aku adalah jiwa yang mati,
betapa rupa bagai tak menggerak,Â
menekuri hati nan luruh,
oleh takluknya cintaku padamu,
Â
entah berapa patahan serpih-serpih hati,
namun jika kau memelukku sekali lagi,Â
tak kan lagi ada serpihan hati jadi beku,
terurai menyala, nian indah merah muda,
Â
PING!!!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!