Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Generasi Millenia di Era Digital dan Era Transaksi Non Tunai

6 Desember 2016   20:35 Diperbarui: 8 Desember 2016   15:08 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Indonesia mengajak Generasi Millenia untuk lebih giat melakukan transaksi non tunai di era digital. (sumber gambar: dokpri)

Di era sekarang, segalanya dipermudah. Dengan semakin majunya teknologi, semakin canggih pula fasilitas di segala bidang. Fasilitas transportasi semakin mudah dengan adanya aplikasi app di smartphone, seperti gojek dan sejenisnya.  Fasilitas komunikasi juga tak lagi memiliki kendala. Banyaknya komunikasi di internet, seperti media sosial facebook, istagram, line, whatsapp dan sebagainya, mempermudah masyarakat melakukan komunikasi tanpa harus bertatap muka.

Masyarakat bisa menikmati kemajuan dengan mudah dan nyaman. Era dimana segala kebutuhan tinggal menyentuh jari, klik, segala kebutuhan berada dalam genggaman. Di era digitalisasi dengan kecanggihan teknologi, dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak perlu repot keluar rumah, hanya membutuhkan perlengkapan smartphone, kita bisa bertransaksi.

Membeli barang tanpa repot ke toko, hanya lewat pesan antar online. Pembayaran juga melalui transaksi online, dengan mentransfer sejumlah uang melalui e-banking, maka barang bisa terbeli. Tinggal klik di smartphone. Betapa mudahnya.

Demikian pula dengan dunia perbankan. Bank Indonesia sedang menggerakkan penggunaan Lesschas dengan uang elektronik. Memperkecil penggunaan uang kas dalam kehidupan sehari-hari dan menggantikannya dengan uang elektronik atau transaksi non tunai sebagai alat pembayaran. Disamping mudah, aman juga nyaman, karena tidak perlu repot membawa uang tunai yang banyak di dompet. Cukup satu kartu sebagai alat pembayaran, bisa mencakup semua.

Apa itu Uang Elektronik?

Menurut Wikipedia, uang elektronik atau uang digital adalah uang yang digunakan dalam transaksi internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi melibatkan jaringan komputer/internet dengan sistem penyimpanan harga digital. Nilai uang dalam uang elektronik akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. Sedangkan pembayaran itu sendiri, bisa untuk berbagai macam keperluan, misalnya, membayar belanja di toko, jalan tol, parkir di mall, restoran siap saji dan masih banyak lagi. Secara teknis, uang elektronik ini bisa menjadi sebuah mata uang yang independen.

Dalam penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.

2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) dan tidak perlu bingung dengan uang receh.

3. Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

Untuk mendapatkan uang elektronik juga tidak sulit. Cukup menyetor sejumlah uang di tempat yang ditunjuk, misalnya Bank yang ada di Indonesia, maka kita akan memperoleh sebuah kartu dengan nilai uang sejumlah pengisian setoran. Jika isi kartu habis, kita tinggal mengisi ulang dengan cara menyetor uang kembali. Kartu tersebut, sudah bisa menjadi alat pembayaran. 

[caption caption="Contoh uang elektronik, yang ringkas hanya berupa kartu, tetapi bisa untuk segala transaksi. (sumber gambar: dokpri)"]

[/caption]

Siapa saja bisa memperoleh uang elektronik. Baik tua, muda, yang memiliki uang banyak ataupun sedikit, atau siapapun, bisa memperoleh kemudahan dengan menggunakan uang elektronik. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan uang secara tunai untuk lebih ke pembayaran non tunai.

Lalu siapa yang dibidik untuk bertransaksi dengan cara elektronik dan serba digital? Generasi muda tentunya, yang akan menjadi generasi penerus dalam bertransaksi di era ke depan. Generasi muda atau generasi Y, sebagai generasi produktif dalam kehidupan ekonomi sehari-hari di era sekarang yang serba digital.

Generasi Y, Generasi Millenial, Generasi Digital

Di era yang serba digital, mau tidak mau, harus berubah menuju akses ruang digital. Teknologi yang telah mengubah dunia, menjadikan generasi sekarang menjadi serba digital. Segala urusan, mau tidak mau, harus menyesuaikan kemajuan teknologi. Demikian pula generasi muda, atau yang sering disebut Generasi Y atau Generasi Milleneal atau Generasi Serba Digital. 

Generasi Milleneal atau Generasi Y adalah mereka yang kelahirannya antara tahun 1981-1994 (beberapa yang lain menyebut hingga sebelum tahun 2000). Mereka juga adalah orang-orang dengan usia produktif sekaligus konsumen yang mendominasi pasar saat ini. Mereka adalah generasi yang melek internet, terbuka dan kreatif. Hampir bisa dipastikan, bahwa mereka memiliki alat komunikasi yang modern, misalnya smartphone atau komunikasi yang berhubungan dengan internet. 

Generasi Millennia Mulai Banyak Bertransaksi Secara Cashless

Ketika semuanya semakin dimudahkan dengan kecanggihan teknologi, maka generasi millennial cenderung melakukan transaksi pembelian tidak menggunakan uang tunai alias cashless. Generasi ini, tak lagi mau repot membawa uang banyak, karena sekarang hampir semua pembelian bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya perlu gesek atau tapping. Pembayaran dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah menggunakan sistem uang elektronik, hingga berbelanja baju dengan kartu kredit dan kegiatan jual beli lainnya.

Nah, sangat cocok bila uang elektronik ini lebih ditekankan pada generasi millenia, karena merekalah yang akan berkecimpung di dunia ekonomi dan dunia pasar usaha di era sekarang maupun ke depan, dunia yang serba canggih dan digital.

Bank Indonesia dengan GNNT

GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) yang sedang diperkenalkan oleh Bank Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan transaksi non tunai di masyarakat. Transaksi ini bukan saja berguna untuk pembayaran atau perilaku konsumtif, tetapi bagi pelaku bisnis di dunia usaha, juga sangat memberikan manfaat.

Berubah menjadi lebih baik dengan kemudahan elektronik digital memang menjadi tujuan utama dari Bank Indonesia, karena banyak manfaat yang bisa didapat dengan adanya uang elektronik ini. Penghematan biaya cetak uang, biaya edar, tranportasi, biaya tenaga, biaya pemusnahan uang yang tak layak/rusak dan lain sebagainya. Tentu saja jika penghematan bisa dicapai, akan menghemat pengeluaran anggaran negara dan bisa difokuskan ke bidang lainnya yang lebih membutuhkan. Bank Indonesia juga semakin mudah untuk mengontrol keuangan negara dengan transaksi non tunai ini.

Hanya membutuhkan dukungan dari masyarakat umum dan generasi penerus bangsa, agar terbiasa melakukan transaksi non tunai. 

Yuk, mulai dari sekarang, bertransaksilah secara non tunai dengan fasilitas yang ada di era digital saat ini, dalam kehidupan sehari-hari dan dapatkan kemudahan serta berbagai manfaat. (Wahyu Sapta).

Twitter: @_saptorini

Facebook: Wahyu Sapta Rini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun