Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Nguriuri Kabudayan" di Baruna Point Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

7 Agustus 2016   15:18 Diperbarui: 11 Oktober 2017   10:05 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Musik Tradisional Gamelan beserta Sindennya (dokpri)"][/caption]

Baruna Point adalah sebuah bangunan yang berada di Terminal Pemberangkatan Tanjung Emas Semarang. Bangunan ini sudah lama berdiri, akan tetapi beberapa tahun yang lalu masih terbengkalai, karena belum difungsikan penuh oleh pemiliknya. Setelah direnovasi, maka Baruna Point tampil lebih cantik.

Baruna Point sendiri difungsikan sebagai bangunan yang bisa menerima kedatangan penumpang yang baru turun dari kapal, terutama kapal pesiar dari luar negeri, seperti dari Australia, Amerika dan sebagainya.

Sebagai tempat pertama singgahan kapal pesiar luar negeri yang akan membawa penumpang kapal ke berbagai tempat wisata di Jawa Tengah, maka Baruna Point bersifat menerima tamu. Sebagai tuan rumah, maka Baruna Point berusaha sebaik mungkin  menerima turis dari mancanegara dengan sambutan yang mencerminkan kebudayaan bangsa Indonesia, terutama Kebudayaan Jawa Tengah.

Pada saat tertentu, setiap hampir satu bulan sekali, kapal pesiar dari luar negeri akan singgah. Seperti hari ini, Minggu, 7 Agustus 2016, kapal pesiar Dawn Princess dari Australia datang. Maka Baruna Point menyambut kedatangan mereka saat turun kapal dengan iringan musik tradisional Jawa, Gamelan lengkap dengan sindennya. Kesan menerima amat terasa, maka para turis mancanegara akan merasa terhormat dan berkesan diterima ramah oleh kita.

[caption caption="Berbagai Souvenir yang ada di Baruna Point (dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Suasana di Baruna Point, berbagai souvenir (dokpri)"]

[/caption]

Di dalam hall bangunan Baruna Point terdapat banyak pernik-pernik yang berbau tradisional. Souvenir yang berbahan kuningan, batik, wayang kulit, batik kayu, tas, lampu, kain batik dan lain sebagainya. 

[caption caption="Suasana di dalam hall Baruna Point (dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Suasana Cafetaria yang santai (dokpri)"]

[/caption]

Baruna Point juga menyediakan cafetaria yang menyajikan makanan Indonesia seperti nasi goreng, lumpia, fried casava atau ketela goreng. Segalanya berbau Indonesia.

[caption caption="Suasana Cafetaria yang santai, menyajikan berbagai menu Indonesia (dokpri)"]

[/caption]

Maksud dari pemiliknya yaitu bapak Harmawan Mardiyanto, Baruna Point selain sebagai pintu pertama dari persinggahan turis mancanegara saat mampir di kota Semarang khususnya, Jawa Tengah pada umumnya, juga ingin mengenalkan lebih luas kekayaan budaya Indonesia terutama Kebudayaan Jawa, seperti musik tradisional Gamelan Jawa dan tarian klasik Jawa. Beliau tidak tanggung-tanggung dalam memperkenalkan diri kebudayaan Indonesia kepada turis mancanegara. Bukan karena ingin memperoleh penghargaan atau apapun, akan tetapi karena rasa cintanya terhadap kebudayaan Indonesia. Beliau juga ingin nguriuri kabudayan (melestarikan kebudayaan) agar tak tergerus oleh jaman.

[caption caption="Turis diajak menari bersama (dokpri)"]

[/caption]

Jadi, Baruna Point sebagai pintu pertama singgah kapal pesiar mancanegara, bermaksud menjadi tuan rumah yang baik dan ingin melestarikan kebudayaan bangsa.

Semarang, 7 Agustus 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun