Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Gambar Foto Menceritakan Sesuatu

1 Agustus 2016   17:43 Diperbarui: 1 Agustus 2016   18:08 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sebagai seorang ibu yang kebetulan memiliki hobi memotret, maka apa saja bisa menjadi obyek jepretan untuk menghasilkan foto yang sesuai keinginan. Layaknya seorang ibu, biasanya dunia yang ada di sekitar adalah anak-anak, bunga, makanan, binatang kesayangan dan hal yang tak jauh jangkauan. Mereka menjadi obyek yang bisa menceritakan sesuatu.

Dalam hal ini, bagian terpenting dari sebuah jepretan adalah moment yang pas. Misalnya, saat anak bermain, bunga yang baru bermekaran di halaman rumah atau di mana saja yang pernah kita lewati, makanan yang tersaji di meja makan dan berhasil mengeksekusi sebuah resep, atau saat bermain dengan binatang kesayangan.

Saya tidak memiliki ilmu tentang fotografi sedikitpun. Teori tentang fotografi juga sama sekali nol. Hanya asal jepret dan “rasa” yang saya pakai, juga faktor kebetulan hingga menghasilkan foto bagus menurut saya. Hanya saja, saya memang sering memperhatikan latar belakang obyek foto, point interest foto dan ekspresi dari sebuah obyek foto.

Saya memang sedikit usil saat menemukan sebuah moment yang pas untuk menjadi obyek foto saya dan biasanya keluarga sudah hafal dengan kebiasaan ini. Misalnya, pada saat selesai memasak dan menurut saya perlu untuk mendokumentasikannya, maka anak-anak akan dengan sabar menanti untuk tidak segera menyantapnya. Mereka menunggu ibunya selesai memotret hasil masakan, baru boleh menyantapnya. Hahaha... seperti orang lebay ya.

Atau memotret anak-anak secara diam-diam. Mengambil moment saat mereka melakukan kegiatan sehari-hari. Mereka kadang-kadang memprotes atas keusilan saya, akan tetapi karena sudah hobi, maka merekapun sudah hafal. Mereka dengan sengaja menutup muka saat tahu ibunya mulai usil. Memang pada saat mereka masih kecil, mereka belum bisa memprotesnya. Hasilnya lebih bagus dan ekspresif. Seiring dengan berkembangnya mereka, hasilnya kurang ekspresif lagi, karena mereka tidak mau. Maka hobi memotret anak-anak beralih ke binatang peliharaan dan bunga yang ada di halaman rumah.

Ekspresi bermain bersama, meski terhalang oleh kaca ^_^ (dokpri)
Ekspresi bermain bersama, meski terhalang oleh kaca ^_^ (dokpri)
Saat bermain yang menyenangkan (dokpri)
Saat bermain yang menyenangkan (dokpri)
Sebenarnya simple untuk mendapatkan gambar atau foto yang bisa menceritakan sesuatu. Hanya soal “rasa” dan angle yang pas. Dari sudut mana kita bisa mengambil gambar yang tepat dan seolah foto itu menceritakan sesuatu. Misalnya, foto keluarga seekor Oyen, kucing saya. Bila mau tahu seberapa sulitnya memotret obyek binatang, maka saya katakan sulit. Hanya faktor lucky bisa menghasilkan gambar yang ekspresif.

Foto
Foto
Foto Anak-anak Oyen (dokpri)
Foto Anak-anak Oyen (dokpri)
Untuk memotret bunga, cukup mudah, karena memang bunga sudah diciptakan indah. Asal tahu angle yang pas, latar belakang yang mendukung dan komposisi, baik itu komposisi warna dan komposisi letak. Jangan sampai saat kita memotret obyek, ada sesuatu yang nampak tanpa diinginkan, yang akan mengurangi keindahan dari foto tersebut.

Bunga Star Jasmine, bunga cantik dengan menyisakan tetesan embun pagi hari (dokpri)
Bunga Star Jasmine, bunga cantik dengan menyisakan tetesan embun pagi hari (dokpri)
Bunga Soka Kuning Kenangan, dari kakasih hati yang tumbuh berbunga banyak hingga kini (dokpri)
Bunga Soka Kuning Kenangan, dari kakasih hati yang tumbuh berbunga banyak hingga kini (dokpri)
Untuk memotret sebuah masakan agar terlihat segar dan membuat orang ingin menyantapnya, diperlukan penataan makanan dan tempat makanan. Butuh sedikit sentuhan dekorasi, agar makanan terlihat cantik. Seperti halnya memotret bunga, latar belakang obyek foto juga harus diperhatikan. Jangan sampai latar belakang tidak mendukung obyek foto. Jangan sekali-kali meletakkan makanan yang akan difoto ke lantai. Akan mengurangi hasil maksimal sebuah foto. Intinya sih, sesuaikan komposisi letak makanan di obyek yang tepat, agar menghasilkan foto yang maksimal dan menceritakan sesuatu.

samosa-hangat-dan-secangkir-kopi-579f26af749773bf145821fe.jpg
samosa-hangat-dan-secangkir-kopi-579f26af749773bf145821fe.jpg
buntil-khas-magelang-579f26f4597b61e83b2f2f6c.jpg
buntil-khas-magelang-579f26f4597b61e83b2f2f6c.jpg
Inilah sedikit rahasia yang mungkin bisa bermanfaat dan menginspirasi, karena sebenarnya saya hanya hobi, tidak memiliki ilmu tentang photografi, hanya faktor lucky dan moment yang pas.

Semarang, 1 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun