Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tradisi "Ngebaki Kulkas" Menjelang Puasa

4 Juni 2016   14:39 Diperbarui: 4 Juni 2016   21:07 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: rumahku.com

Puasa Sebentar Lagi

Bagi masyarakat Indonesia, puasa Ramadhan merupakan bulan yang istimewa. Hal ini karena mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim. Ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi umat muslim, wajib hukumnya, seperti ibadah wajib lainnya.

Bagi masyarakat Indonesia, puasa Ramadhan disambut dengan meriah. Berbagai macam tradisi menyertainya. Banyak cara untuk menyambut bulan suci ini.  Jauh-jauh hari telah nampak persiapan. Demikian pula para ibu dalam menyambutnya. Mereka telah melakukan persiapan jauh hari sebelum hari H puasa.

Bahkan mungkin satu minggu sebelumnya. Mereka telah mempersiapkan bahan makanan untuk berbuka puasa untuk keluarga tercinta. Mereka berbelanja lebih, untuk memenuhi kebutuhan buka dan sahur pada saat berpuasa. Istilah jawanya, "siap ngebaki kulkas" ( persiapan membuat penuh isi kulkas).

Kebiasaan "ngebaki kulkas" ini, karena para ibu biasanya ingin memberikan sajian terbaik untuk keluarga dengan memasak lebih istimewa dari hari yang biasanya. 

Jika biasanya tak ada takjil berupa makanan manis di hari biasa, maka pada bulan puasa ada. Masakan juga lebih istimewa. Hal ini dimaksudkan agar putra putri mereka yang menjalankan ibadah puasa lebih bersemangat menjalankan ibadah puasa. Apalagi jika di dalam rumah ada anak-anak yang baru latihan menjalankan ibadah puasa. Biasanya sajian istimewa untuk berbuka dan sahur akan membuat mereka lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa. 

Nah, berhubungan dengan sajian yang lebih istimewa, memerlukan bahan makanan yang "lebih" dari hari biasanya. Maka, mungkin begitulah awal terjadinya tradisi "ngebaki kulkas".

Sesuaikan Dengan Kebutuhan

Meski tradisi ngebaki kulkas untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa, akan tetapi, sesuaikan dengan kebutuhan, jangan sampai berlebihan. Karena tujuan utama dari berpuasa adalah beribadah untuk meraih amal kebaikan. Disamping itu juga karena harga-harga kebutuhan pokok yang beranjak naik saat menjelang puasa, mungkin akan sedikit menguras kantong. 

Buatlah seminim mungkin pengeluaran dalam membelanjakan kebutuhan selama bulan puasa. Akan lebih bermanfaat, karena setelah bulan puasa, akan ada lebaran yang tentunya membutuhkan dana lebih kembali.

Beberapa cara agar bisa berhemat dan tidak boros, misalnya antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun