Gilirannya...
Alicia melakukan gerakan-gerakan dasar. Awalnya ia melakukan langkah-langkah pendek di atas jari kaki. Dengan iringan musik jazz gubahan mama, ia mengikuti alur musik. Jiwanya telah menyatu dengan musik. Gerakan shape yang dilakukan nyaris sempurna. Koreografi yang dibuat oleh Mama dan dirinya, bisa dilewati satu persatu. Gerakan yang dibuatnya, benar-benar membawa imajinasi penonton fokus ke arah Alicia. Hingga klimak sempurna.
Tepuk gemuruh membahana di dalam gedung. Dengan nafas yang masih terengah, Alicia turun panggung. Giliran teman-teman yang tampil. Nanti di akhir tarian, ia akan tampil lagi di atas panggung.
“You’re perfect honey. Mama bangga padamu!” peluk mama saat Alicia di belakang panggung. Tak terasa air mata menitik di pipi mama.
***
Alicia menutup album foto yang ada di tangannya. Foto pada saat ia berlomba dulu. Ia mengingat semua. Saat itu, ia tampil pertama kali dalam lomba. Mama yang selalu mendukung, telah membawa Alicia melaju sebagai balerina yang diakui oleh publik. Setelah perlombaan pertama itu, tak disangka olehnya, ternyata disaksikan oleh balerina nasional yang mencari balerina berbakat. Ia kemudian di ajak berlatih, hingga membawa dirinya melanglang ke berbagai negara. Bahkan Alicia sempat berduet tari balet dengan balerina terkenal dunia. Tentu saja ia bangga dan senang. Dengan tarian dan koreografi yang disukainya, Alicia enjoy dangan tarian balet itu. Hal ini menambah pengalaman di dunia balet. Hatinya telah menyatu dengan balet. Di ujung sepatu pointe, hatinya secara emosional menyatu dan tak terpisahkan. Hem...
“Mama, sedang melamun ya? Ayo ma, kita berlatih lagi. Mama sudah ditunggu teman-teman.”
Alicia sedikit terkejut dengan kedatangan Stella di kamar kerja Studio Balet miliknya. Stella adalah anak semata wayangnya, juga menyukai balet. Bahkan ia nampaknya berbakat melebihi dirinya.
“Sebentar sayang, tunggu mama di ruang latih ya, sebentar lagi mama ke sana. Kamu berlatih sendiri dulu, mama mau membersihkan badan. Rasanya lengket, belum mandi.”
“Okey mom, I’m waiting for you!” senyum Stella.
Ya, Alicia sekarang menjadi guru balet dan memiliki studio balet sendiri. Sebuah prestasi yang tak akan bisa diraihnya, apabila dulu ia tak serius menekuni tari balet. Juga berkat dukungan mama yang dengan telaten melatih tari balet. Koreografi mama Alicia memiliki seni tinggi, tentu saja sangat berpengaruh baginya, hingga menjadi seperti sekarang. Mama pasti bangga padanya, seperti Alicia bangga pada Stella anak semata wayangnya.