Itulah saat pertama Alena patah hati.
***
Dua tahun kemudian, Alena kelas sembilan, saatnya ujian. Ia harus rajin belajar dan mengikuti bimbingan belajar. Tapi di rumahpun ia selalu belajar. Sesekali ia minta belajar dengan Dani, karena bila Dani yang mengajari, ia lebih cepat memahami. Dani yang juga tinggal di rumahnya, meski berada di pavilyun samping rumah induk.
Selalu saja, Alena memandang wajah Dani lama-lama. Dari tahun ke tahun, ia merasa, bahwa ia hanya mencintai Dani seorang. Hanya Dani yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya. Ya, Dani adalah cinta pertamanya. Hanya Dani yang ada di hatinya. Meski semakin beranjak remaja, Alena mampu menyimpan perasaannya, untuk tak mengungkapkannya pada Dani. Ia berusaha agar rasa sayangnya pada Dani tak ditampakannya. Meski ia sering galau memikirkan Dani.
***
Sedang Dani memiliki pacar, Meta namanya. Kemarin di ajak ke rumah. Alena mengintip dari ruang tamu, saat mereka berada di teras depan. Mereka terlihat akrab dan dekat. Lalu Meta atau siapapun namanya, sangat dibencinya. Alena berubah murung dan sering mengunci diri di kamar. Alena merasa patah hati, untuk kedua kalinya. Meski Alena tak pernah bilang itu pada Dani, tapi ia merasa bahwa, Danilah yang kelak menjadi kekasihnya, pendamping hidupnya. Padahal sekarang Dani telah memiliki pacar bernama Meta. Hancur berkeping hati Alena.
Dani sebenarnya mengerti, sangat mengerti. Tapi apa yang hendak ia lakukan? Ia menganggap Alena adalah adiknya, meski terkadang terselip juga rasa yang berbeda ketika melihat Alena beranjak dewasa dan terlihat cantik. Aura kecantikan Alena berbeda. Ia anggun dan benar-benar perempuan, girly! Tapi ia tak bisa untuk menyukai Alena. Tak bisa dan itu tak boleh. Ia berusaha untuk tak terlalu dekat dengan Alena, meski mau tidak mau ia harus berdekatan dengannya, untuk mengajarinya peer matematika. Diam-diam Dani juga menyayangi Alena bukan sebagai adik, tapi Alena sebagai seorang perempuan.
Untuk itu Dani memilih memiliki pacar, Meta. Bukan karena murni ia tertarik dengan Meta, tapi karena Meta care padanya dan Meta sayang, juga mencintainya. Umurnyapun tak berbeda jauh, Meta dewasa dalam pemikiran, mengerti segala apa yang diinginkannya. Mungkin bila di definisikan, Meta adalah seorang kekasih yang telah siap menjadi pendamping hidupnya. Meski Dani melihat bahwa Alena sangat terpukul dengan keberadaan Meta. Tapi..
Tahun ini di lalui dengan berat oleh Alena, beruntung Alena seorang gadis yang cerdas, hingga tak mempengaruhi pelajarannya. Alena lulus dengan gemilang dan bisa diterima di SMA favorit.
***
Hari itu Alena merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Sebenarnya Alena tak menginginkan ulang tahunnya dirayakan. Tapi Mama bersikeras untuk merayakannya. Katanya, umur tujuh belas tahun tak akan terulang untuk kedua kalinya, dan merupakan perbatasan usia menuju dewasa. Padahal, sebenarnya Mama tahu, itu karena Alena berubah menjadi anak yang pendiam dan sering mengunci diri di kamar. Alena tumbuh menjadi gadis yang cantik, tapi pemurung. Mama menginginkan Alena bisa bergaul dengan teman sebayanya dan ceria.