***
Â
Bliiing... Handphoneku berbunyi, sms masuk.
Â
Dear Dilla, maaf baru bisa berkabar. Kabarku baik-baik saja. Kuharap dirimu juga ya. Maafkan jika aku baru bisa membalas puluhan sms-mu, aku sibuk, karena sebagai mahasiswa baru, banyak tugas yang harus aku selesaikan. Kamu belajar yang rajin ya, agar bisa masuk perguruan tinggi favoritmu. Aku selalu menyayangimu.
Â
***
Â
Nah kan, ternyata Indri benar, aku berlebihan menyikapi cintaku pada Des. Cinta memang layak diperjuangkan. Tapi tak lantas mengganggu aktivitas belajar. Juga tak lantas membuatku seperti mati. Memang cinta itu berkorban, tapi dalam segi kebaikan. Bila aku rajin belajar dan sukses di kemudian hari, bukankah itu juga untuk kebaikan cinta itu sendiri? Kebaikan aku dan Des. Cintaku dan cinta Des.
Â
"Des, aku mencintaimu, tapi aku juga harus mencapai cita-citaku. Kuharap, kita akan bisa melaluinya tanpa harus mengganggu dalam mencapai cita-cita." seruku dalam hati.