Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC]Misteri Rumah Tua dan Rumput Ilalang

10 September 2015   23:04 Diperbarui: 11 September 2015   00:07 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu kita harus apa?"

 

Rasanya nyali mereka telah di ujung tanduk. Tiba-tiba kaki mereka seperti di jalari tali yang menjuntai, melilit di kaki.

 

Nico yang paling penakut menjerit keras. 

 

Aaaawww...!!!

 

"Kita pindah, kita kembali saja ke kos yang lama. Di sana kita nyaman. Di sini kita bisa mati berdiri!" kata Andri dengan nafas yang memburu. Benar-benar menakutkan.

 

"Aku ingin tubuhmu. Aku ingin hidupmu." Tiba-tiba muncul suara berbisik, hampir tak kentara membisik di telinga mereka berempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun